Lihat ke Halaman Asli

Budaya Menyambut Awal 1 Muharram 1445 Hijriyah di Pulau Jawa

Diperbarui: 18 Juli 2023   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Dokumen Pribadi

Perbedaan pada perhitungan tanggal yang digunakan, antara kalender Masehi sistem penanggalan didasarkan kepada peredaran Bumi pada Matahari, sementara kalender Hijriah cara penghitunganya menggunakan penanggalan yang berdasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Budaya dalam menyambut tahun baru muharram ini juga beraneka ragam, indonesia sebagai negara yang banyak budaya memilik cara yang berbeda setiap daerahnya dalam menyambut awal tahun baru islam tersebut.

Di jawa tengah dan jawa timur misalnya menyambut awal tahun baru muharram dengan merayakan malam 1 suro sebutan bulan muharram dalam sebutan bahasa jawa, biasa dilakukan berbagai ritual seperti grebek suro, pencucian pusaka peninggalan pra sejarah, dan pawai.

Jawa barat khususunya priangan timur biasa menyebutnya dengan buka buku tahun cara merayakanyapun cukup unik yakni perayaan berbagi makanan dalam konca dilingkup lingkungan masyarakat ke rt - an dan saling bertukar makanan dalam konca tersebut.

Kemudian beberapa pondok pesantren juga santrinya kerap melakukan kirab obor atau pawai obor, malam hari merayakan 1 muharram dengan membawa obor keliling kompleks atau jalan raya.

Beragam juga masih banyak budaya lainya yang belum terekpost ada yang tahu, atau barangkali didaerah pembaca sekalian mungkin sama seperti apa yang diatas tadi dicantumkan.

Demikian semoga bermanfaat, selamat tahun baru hijriyah 1445.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline