Lihat ke Halaman Asli

Di balik Secangkir Kopi adalah Gerbang Kehangatan Berbagi

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14318550961749456313

Oplos mengoplos identik dengan narkoba dan miras, bisa jadi benar adanya. Sebab akhir-akhir ini sedang gandrung menyeruput kopi oplosan, terinspirasi saat bersua dua orang teman, satu pemakai pemakai pil oplosan dan satunya pecandu miras oplosan kadang pil. Mereka sudah lama sadar dan ditemani secangkir kopi kami ngobrol secara detail bagaimana meracik berbagai jenis pil dan miras yang bisa membuat cepat atau lambat sakauw. Dari kisah itu tercetuslah mengoplos serbuk kopi yang bisa membuat cepat atau lambat 'sakauw' penikmatnya.

Indonesia dengan kearifan alam semestanya bisa dikatakan disetiap jengkal alam semestasnya ada tanaman kopi umumnya jenis Robusta atau Arabica. Namun ketika di tanam di seantara Nusantara akan lebih dikenal nama daerah asalnya, seperti Kopi: Lampung, Aceh, Tanatoraja, Bali, Banyumas dan wilayah lainnya. Dan ketika hadir di secangkir kopi ciri khas di aroma, kesegaran, nikmat: pahit, akan berbeda demikian pula penikmatnya. Pun demikian produk kemasan/sanchet yang membanjiri di pasaran lebih terkenal nama produknya, daripada jenis kopinya. Namun bila tentang serbuk kopi saya jatuh hati pada kopi Lampung dan Aceh akan sensasi unik harum, menyegarkan, dan nikmat: pahit, tapi sekaligus mengandung manis.

Keberagaman serbuk kopi dari berbagai wilayah dan produk kemasan berbagi merek itulah yang menarik saya coba oplos dengan takaran tertentu, tak sekali bisa menemukan rasa yang tepat, dan itu sangat menantang bagi saya untuk terus mengoplos dan menyeruputnya. Kepuasanya ketika menemukan takaran dan rasa yang pas.

[caption id="attachment_418107" align="aligncenter" width="272" caption="Oplosan Serbuk Kopi 1. Dok. Pribadi"][/caption]

[caption id="attachment_418109" align="aligncenter" width="272" caption="Oplosan Serbuk Kopi 2. Dok. Pribadi"]

14318551581830560305

[/caption]

Seperti : Serbuk kopi lokal, oplos kopi Lampung dan kemasan, takaran = 1 : ½ : ½ sendok teh untuk secangkir kopi atau serbuk kopi lokal di oplos Nescafé dan kopi sanchet merk tertentu dengan takaran = 1 : 1 : ½ sendok teh untuk secangkir kopi dan dengan teknik: di seduh air mendidih, aduk lalu beri gula pasir sesuai selera, tutup, tunggu 5-10 menit, coba Anda rasakan sensasinya. Oplosan ini membuat saya jatuh hati akan sensasi unik harum, menyegarkan, dan nikmat: pahit, tapi sekaligus mengandung manis. Anda berani mencoba keluar dari pakem? Silahkan dicoba Anda akan menemukan sensasi rasa warna warni kearifan alam semesta.

[caption id="attachment_418111" align="aligncenter" width="316" caption="Secangkir Kopi Oplosan 1. Dok. Pribadi"]

1431855251757164078

[/caption]

[caption id="attachment_418113" align="aligncenter" width="317" caption="Secangkir Kopi Oplosan 2. Dok. Pribadi"]

14318552932078572103

[/caption]

Secangkir kopi oplosan pun sudah saya perkenalkan terbatas saat berinteraksi sosial, dengan kata pembuka "Berani mencoba kopi kesukaanmu saya oplos dengan kopi kemasan merk tertentu/kopi giling, akan cepat membuat sakauw!" Tentu ada silang pendapat, masukkan, dan kesepakatan menambah daftar takaran oplosan. Namun bila tepat takaran sajian di balik secangkir kopi adalah pembuka gerbang kehangatan berbagi, srupuut...(SS)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline