Lihat ke Halaman Asli

Lelaki Parau Menyambut Kedatangan Caleg

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hardikan yang Ia terima dari pemuda berjas kuning dan penjagaan ketat di tempat parkir, tak menyurutkan langkahnya. Ia mencoba memarkir gerobak di celah parkir mobil, menanti keberuntungan kembali. Sayang, untung tak dapat diraih teguran lagi-lagi menghampiri.

"Dilarang jualan disini, jalan ini sudah di kontrak khusus parkir mobil dan motor anggota! Dan harus steril, lima menit lagi rombongan caleg-caleg akan lewat, cepat pergi!"

Tegur pemuda doreng. Sembari jarinya menunjuk-nunjuk jam tangannya. Suara teguran itu, memancing puluhan pemuda lainnya mendekat

"Bapak bukan anggota?" tanya salah satu dari mereka terdengar sopan.

"Maaf mas, betul.  Bapak kira tidak ada batasan, di spanduk katanya bebas hadir. Dan saya hanya bakul bakso keliling, sekedar cari rejeki buat anak istri di rumah, mas" jelasnya santun.

Ia mengharap diterima dan dimaklumi. Namun, ada 'oknum' tidak suka mendengar penjelasanya, lalu menahan laju dan menggoyang gerobaknya.

"Kami sudah tahu bapak bakul bakso dan ini bukan gerobak sampah! Jawab singkat dan jelas, jangan bertele-tele!. Cepat pergi, memalukan caleg yang akan lewat!" hardiknya keras.

Ia hanya menunduk, diam-diam mendorong gerobak kembali menuju ke emperan toko yang kosong, walau terhalang got. Ia coba angkat rodanya satu persatu, sedang ratusan pemuda bergeming. Ia tengok kanan, kiri ternyata sendirian.

'Rejeki tak lari kemana' ujarnya dalam hati, lalu berdoa 'laris manis tanjung kimpul, jualan habis uang kumpul', sembari menyalakan kompor, menanti 'semut' menghampiri.

...............

Sedari pagi di pusat kampenye, terdengar hentakan kendang bertalu-talu dan yel-yel menggelora. Sesaat kemudian Ia mendengar raungan sirene, seketika ribuan manusia menepi, berjejer rapi. Sirine dan deru kendaraan meraung-raung mendekat, yel-yel semakin menggila. Baris depan puluhan Harley Davidson, warna kuning dan doreng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline