Lihat ke Halaman Asli

Langka, Tabung Gas Mellon?

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1355666692497915040

Tepatnya diDesa Berkoh sudah tiga bulan ini isi tabung gas mellon warung-warung sembako langka. Hal ini saya alami sendiri, setiap saya kehabisan hanya satu dari empat buah tabung gas mellon, saya harus berpindah-pindah alias berputar-putar mencari dari warung ke warung sembako lainya. Dari enam warung sembako, sekarang tinggal tiga warung pun tidak pasti ada. Menurut penuturan para pemilik warung, sudah tiga bulan ini jatah dari distributor dikurangi yang biasanya sehari 40 - 50 tabung/hari, sekarang di jatah 15 – 20 tabung/hari lalu yang biasanya 25 tabung/hari di jatah 10 tabung/hari. Harga jual Rp.15.500 – Rp 16.000/tab.

Namun kesulitan itu tidak hanya di alami oleh saya pribadi, hal ini juga menimpa tetangga namanya Pak Wandi yang bernasib sama, kami bertemudi warung sembako. Karena stok tidak ada, lantas saya ajak goncengan ke Pom Bensin Berkoh jaraknya kurang lebih 3 km. Tiba disana tersisa lima tabung (lihat foto). Menurut petugas jaga bila hari Minggu tidak ada kiriman. Bila hari kerja, di jatah hanya 50 tabung/hari dan pembelian dibatasi 5 tab/orang. Itupun sering datang pagi jelang sore/malam sudah habis. Kami beli dan tukar 4 tabung, dengan harga Rp. 14.500/tabung. Dengan perincian, 2 punya saya dan Pak Wandi, 2 titipan tetangga sebelah rumah Pak Wandi. Purwokerto, 16 Desember 2011. Pukul 14.30 WIB.

[caption id="attachment_229900" align="alignnone" width="640" caption="Tabung Gas dalam Kurungan. dok Pribadi"][/caption] [caption id="attachment_229901" align="alignnone" width="480" caption="Tumpukan Tabung kosong di warung sembako. dok. pribadi"]

135566696376167068

[/caption]

Sepulangnya kami ngobrol-ngobrol bersama tetangga, tentang kelangkaan tabung gas yang menimpa mereka yang hanya punya satu tabung dan tidak punya kendaraan. Kejadian yang sering menimpa mereka, seperti sedang masak di sore hari, persiapan makan malam tiba-tiba gas habis. Lantas berjalan kaki nenteng tabung kosong dari warung satu ke warung lainnya, hasilnya nihil. Akhirnya, masakkan yang setengah matang dan nanak nasi jadi bantat, mubazir. Lantas mereka berpendapat walau ada selisih harga Rp. 500 – 1.000,-/tab tidak masalah, yang penting isi tabung selalu tersedia di warung-warung sembako daripada harus ke Pom Bensin dengan harga Rp.14.500/tab. tempatnya jauh harus pakai kendaraan, risikonya besar bila terjadi kecelakaan saat bawa tabung apa pihak Pertamina/Pemerintah mau ikut bertanggungjawab? Apa mau naik harganya? Kami hanya bisa saling pandang, lantas menarik napas panjang, saya berdiri salam-salaman, pamit pulang membawa tandatanya? Lalu saya tabur di gerimis angin senja, entah dimana muara masalah itu semua, saya tak punya kuasa. Bila gerimis angin senja murka, kuasa angin menderu mendobrak penguasa, baru tahu rasa…

Salam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline