Lihat ke Halaman Asli

Bukan, Resensi Buku? Karma Cepat Datangnya

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1341978665523014283

CINTA. "Pada akhirnya kita kembali ke pusat alam semesta" Ia 'lukis' di Catatan Penulis. Ia memasukan Cinta di bagian keempat, mengantarkan kita untuk mendapatkan cinta yang tidak mengenal rasa sakit, dan Ia 'lukis' dengan berbagai 'model' kehidupan yang ada disekeliling kita untuk mendapatkannya. "Menjadi pribadi berlimpah cinta yang mampu mengubah air mata menjadi mata air kehidupan", di halaman 179 - 200. Salah satu contoh, di halaman 200. Judul "Tiga Kunci Penyelamat Hidup". Di bawahnya "Kebenaranmu adalah sejauh pengertianmu mengenai kebenaran itu. Maka teruslah belajar, terus membaca, terus memeriksa pengertian" dan setelah itu Ia 'lukis' itu dengan bernas. Di bagian keempat, Ia akhiri dengan CINTA. Apa ini berakhir? Tidak...

Bagiku membaca buku ini, bagai melihat 'lukisan' hidup kehidupan alam semesta di sekeliling diriku sendiri, yang sudah terlewat maupun belum aku torehkan dalam kanvas hidup kehidupan di alam semesta. Ia mengajak untuk melihat 'lukisan' hidup kehidupan secara utuh, bahwa "Perhitungan atas segala perilaku baik-buruk terjadi saat ini juga, bukan setelah mati". Dan satu pesan "Jangan abaikan hal kecil, sebab hal besar berasal dari hal kecil" dan disampul belakang ia 'lukis' "Ada yang menyebutnya karma. Perilaku baik menghasilkan karma baik. perilaku buruk menghasilkan karma buruk...dan seterusnya" semua itu Ia 'lukis' dengan indah di.....

Judul Buku     : KARMA Cepat Datangnya.

Penulis             : Arimbi Bimoseno

Cetakan        : Pertama, tahun 2012

Penerbit      : PT. Elex Media Komputindo

Jumlah hal  : 203 halaman.

Tentu saja, mataku terpana melihat sampul buku itu, berjudul: Karma - Cermin Kehidupan dan Pengukur Diri - Cepat Datangnya. Mata lapar melihat keindahan'lukisan', langsung berenang dan menyelami dibagian pertama. Lukisan kata demi lukisan kata aku renangi, aku selami, berasa benar bagai air es meresap dalam relung mata batinku. Demikian pula ketika menginjak bagian kedua, ketiga dan keempat.

Aku mendapatkan buku ini ketika aku membuka FB, tanggal 30 Juni 2012, tanda merah angka satu terpapang di inbox Fb. Dalam batinku 'ada pesan masuk' setelah aku buka, ada seseorang memohon alamat tinggalku dengan maksud Ia akan mengirim sebuah buku. Tentu saja, tanpa tanya buku macam apa gerangan? aku kirim alamat tinggalku lengkap. Saat itu hanya rasa syukur dan terimakasih pada Sang Illahi, tiada angan, tiada mimpi, ada yang berkenan mengirim aku sebuah buku. Alhamdulillah, penantian akhirnya tiba tanggal 8 Juli 2012 paket buku saya terima dengan baik.

Di bagian pertama Ia 'lukis' tentang Hati, Ia mengajak pembaca untuk menelusuri 'lukisan' relung-relung kedalaman hati. "Hati adalah cermin kualitas kemanusiaan seseorang" tulisnya, dan hal tersebut ia 'lukis' dengan indah dalam halaman 1 s.d 47. "Kebaikan dan keburukan terpadu" Ia 'lukis' dengan berbagai 'gambar' kehidupan kita sehari-hari, "Disadari atau tidak disadari, hukum alam berlaku bagi semua manusia" tulisnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline