Lihat ke Halaman Asli

Peluncuran Buku Antologi Cerpen Balada Seorang Lengger

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1327256286348126672

[caption id="attachment_165521" align="aligncenter" width="490" caption="Balada Seorang Lengger (Singgih Swasono)"][/caption]

Purwokerto, 22 Januari 2012. Tepat pukul 10.00 WIB, Peluncuran Buku Antologi Cerpen Balada Seorang Lengger di buka dengan pemukulan gong oleh Pepunden, Sastrawan dan Budayawan Banyumas Kang Ahmad Tohari, Penulis Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk.

[caption id="attachment_165494" align="aligncenter" width="300" caption="Pemukulan Gong oleh Kang Ahmad Tohari, Dok. Pribadi"]

1327248364936725921

[/caption] Pembukaan acara Pukul 09.00 WIB diawali dengan Performance Art dari Agustav Triono, dengan cerita dengan Cerita Babad Pasir Luhur (Ketoprak Obong). Peluncuran ini dilaksanakan dengan lesehan, tepatnya di rumah tinggal salah satu kompasianer Singgih Swasono, sebelah Barat Patung Gatot Soebroto. Berkoh, Purwokerto Selatan. [caption id="attachment_165495" align="aligncenter" width="300" caption="Performance Art Kang Agustav"]

13272484201198467163

[/caption] Buku Antologi Cerpen Balada Seorang Lengger, ini di tulis oleh sembilan belas penulis yang bergabung dan beinteraksi melalui Group Facebook Penamas, pernah saya publish disini.

Disamping membuka acara Kang Ahmad Tohari di dapuk jadi salah satu pembicara, bersama Kang Arif Hidayat dan Kang Agus Pribadi.

[caption id="attachment_165496" align="aligncenter" width="300" caption="Dari Kiri Kang Ahmad Tohari, Kang Arif Hidayat, Kang Agus Pribadi dan Kang Lejar"]

13272484941996423797

[/caption]

Pembicara pertama, Kang Agus Pribadi menguraikan proses pembuatan group di Facebook dengan nama Penulis Muda Banyumas (Penamas) sebagai wadah mengakomodasi antologi cerpen sampai diterbitkanya.

Pembicara kedua, Kang Arif Hidayat dosen STAIN Fakultas Sastra secara umum atas cerpen antologi walau tidak bercerita Banyumas secara detail, setidaknya memiliki keterkaitan, baik dari bahasa, istilah, latar belakang, tata kehidupan, maupun mencoba masuk pada pelaku yang hidup dari seni.

Sedangkan Kang Ahmad Tohari disamping sangat apresiatif dengan peluncuran cerpen tersebut, Beliaupun berpesan pada para peserta bedah buku secara umum bahwa Kepengarangan adalah proses menuju kematangan, proses yang tidak boleh selesai, laksana jalan tiada ujung, dengan harapan kedepanya menjadi penerus Beliau, dibidang kepenulisan/sasta dengan ciri khas kelokalan Banyumas.

[caption id="attachment_165497" align="aligncenter" width="300" caption="Kang Ahmad Tohari, bersama sebagian Penulis Cerpen Antologi"]

132724856968622564

[/caption]

Acara ini disamping dihadiri sebagian dari para penulis antologi juga dihadiri  berbagai kalangan akademisi, pengamat, penggiat/komunitas seni Banyumas. Menurut para peserta menyatakan baru pertama kali mengikuti acara peluncuran buku dilaksanakan di rumah tinggal, dan dihadiri oleh kalangan akademis yang bergelut di bidang sastra, dari berbagai Perguruan Tinggi di Purwokerto. Seperti dari Unsoed, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), dan STAIN Purwokerto. Disini Banyumas cakupan wilayahnya terdiri empat wilayah, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara dan Cilacap

Walau dilaksanakan di rumah tinggal suasananya santai tapi serius, waktu diskusi sangat hidup, waktunya sampai molor selesai pukul 13.00 WIB dari rencana pukul 11.30 WIB.

Acara peluncuran ini sangat mendapat apresiasi dari kalangan penggiat seni secara umum mengajak para penggiat seni dari kalangan Akademis dan anggota Penamas untuk kedepanya menindaklanjuti diskusi-diskusi sastra Banyumas lebih lanjut di tempat yang sama.

.

.

Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline