Lihat ke Halaman Asli

Menggapai Mimpi Menjadi Nyata, Pena Mas bersama Ahmad Tohari

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahukah bahwa berkiprah di dunia maya, bila memilih dengan tepat apapun bentuk media komunitasnya, lebih banyak manfaatnya dibanding mudharatnya. Misal, bergabung di blog/komunitas kompasiana.com. dari pilihan ini, ternyata saya merasakan adanya manfaat dan kebersamaan yang bisa dikembangkan lebih dari sekedar ikut bergabung dalam suatu komunitas.

Disamping itu saya bisa berinteraksi, belajar, berkreatifitas, menulis, membaca berbagai karakter tulisan, dan disisi lain saya juga bisa meninggalkan jejak berupa buah pena didalamnya. Dan dari disitu pula, akhirnya saya bisa bertemu dengan salah seorang anggota kompasiana.com yang punya mimpi bersama. Siapa Dia?

Awal mulanya, pada hari Senin tanggal 19 Desember 2011 Pukul 13.30 WIB, saya sedang nunggu warung makan.  Saat itu  sedang hujan deras. Saya berasa mimpi, kedatangan tamu Mas Agus Pribadi beserta Istri dan putranya mengendarai motor berboncengan hujan-hujanan. Setelah  saling uluk salam, sambil menenteng satu dus cukup besar, menyapa saya "Ini Mas, buku baru saja diambil dari kantor Pos Dukuhwaluh". Deg, hati saya terharu, salut atas perjuangannya dan Dia kompasianer disini, Apa itu isinya? Purwokerto, 19 Desember 2011.

Saya mengenal Mas Agus Pribadi, dimana lagi kalau bukan di Dunia Maya atau Dunia Abu-abu, kata orang pintar. Berawal berteman di kompasiana.com saling menyapa cukup lama. Sebelum akhirnya bertemu di Facebook dimakcomblangi saudara Fajar yang mengundang saya untuk ikut bergabung di microblog Facebook Group Para Penulis Muda Banyumas (Pena Mas) ternyata dipandegani oleh Mas Agus Pribadi.

Dari situ saya berinteraksi dengan anggota Pena Mas, tanpa pernah bertatap muka dengan mereka-mereka hanya dengan tulisan kami saling sapa. Entah kebetulan atau entah apa? ternyata teman-teman group Anggota Pena Mas sedang rembugan akan membuat buku cerpen Antologi, di salah satu Tag-nya "blaa blaa...antologi blaa blaaa", saya baca ini, pikiran saya waktu itu makanan apa pula nih..antologi? maka saya komentari "Mas antologi niku nopo/apa itu?" walah kalu ingat ini, ketawa sendiri

Dari situ mula saya tahu apa itu antologi, "Mengumpulkan penulis cerita dijadikan satu buku"  dipostingan berikutnya saya komentari "saya punya cerita, boleh ikut", sesaat kemudian ada komentar lagi "boleh, kirim ke email ini.....". beberapa hari kemudian saya kirim, wuuusss.

Tulisan yang saya kirim itu sudah pernah saya publish di blog. kompasiana.com . Setelah itu "lupakan" bisik pikiran saya waktu itu, terima monggo tidak juga tidak apa-apa, maklum disamping pemula membuat buah pena. Saya hobi kuliner, seni olah rasa.

Tapi berkat motor penggerak dan pendiri group ini, Mas Agus Pribadi. Terkumpulah  sembilan belas cerpen anggota group Pena Mas dan akhirnya disatukan dalam suatu buku antologi cerita pendek, bisa yaa..? itulah Dunia Maya ternyata bisa jadi nyata. terimakasih Mas Agus dan Anggota Pena Mas berkah mimpi kita bersama jadi kenyataan. Tanpa kalian mimpi kita bersama tak mungkin kasembadan/tercapai dan itulah indahnya berkah mimpi bersama.

Maka dari mimpi kita bersama itu lahirlah Buku Antologi Balada Seorang Lengger (Kumpulan Cerita Pendek), sudah saya baca semua tanpa terlewat satu hurufpun, dan didalam kumpulan cerpen tersebut salah satunya buah pena saya yang pertama jadi sebuah Buku. Siapa, yang menentukan judul dari sembilan belas penulis cerpen? Ternyata bukan sembarang orang, siapa dia?

Perjuangan Mas Agus Pribadi, dkk. tidak hanya sampai mengkoordinir dan menerbitkan. Ternyata, sebelum buku ini dikirim ke penerbit pun Mas Agus beserta Mas Lejar Pribadi, sowan/silahturahim ke Pepunden Sastra Banyumas, di Jatilawang, siapa Dia?  sudah diposting disini Beliau adalah Penulis Novel Ronggeng Dukuh Paruk, dijadikan sebuah Film, dan disini disitulah kebesaran jiwa Pepunden Sastra Banyumas yang rendah hati, silahkan disimak bila ingin mengenal beliau atau ingin menyambangi Beliau untuk silahturahim, disitu ada alamatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline