Lihat ke Halaman Asli

Aksi Menebar Kreatifitas Kertas Bekas bareng Lazismu dan Kompasiana

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1419327658607560967

Purwokerto, 23 Desember 2014. Flash back satu bulan yang lalu tanggal 22 November 2014, sesaat saya terkesima ketika membaca pengumuman writing contes aksi bareng lazismu di Kompasiana, mendapat hadiah ke dua, seketika dari hati yang dalam terulang-ulang ucap syukur Alhamdulillah. Terimakasih Kompasiana, Lazismu dan Kompasianer. Seketika itu pula kontak anggota sanggar, mereka pun hampir tak percaya lalu saya beri link pengumumanya. Sungguh suatu karunia tak terhingga, usaha sosialisasi melipat kertas bekas selama sembilan bulan 'bergerilya' dari satu SD ke SD dengan total kunjungan delapan puluh lima SD tersebar di pinggiran kota Purwokerto membawa berkah dan karuniaNya.

Tanggal 24 sampai dengan 28 November 2014 bada Dzuhur kami berkumpul membahas tindak lanjut kegiatan dan berbagi tugas, sebab persiapan 20 ribu pack bukan jumlah sedikit. Dan kami memutuskan memperkecil ruang lingkup sasaran, yakni lingkup daerah sasaran sebaran berdasarkan daerah asal anggota-anggota sanggar yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi negeri Unsoed dan STAIN Purwokerto yang berasal dari wilayah Barlingmascakeb (Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Cilacap dan Kebumen)

Kini, genderang aktifitas menembar kreatifitas kertas bekas telah kami tabuh di tiga lokasi berbeda dengan koordinator lapangan Mas Dhiya Wisnu Sejati (STAIN Purwokerto). Dimulai, tanggal 18 Desember 2014, Pukul 08.45 WIB. Star dari Sanggar di desa Berkoh, koordinator menggandeng tiga rekan anggota sanggar (Gus Anam, Somad, Adhitya) berboncengan mengendarai dua motor, meluncur ke Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sikanco - Nusawungu Kabupaten Cilacap. Setibanya mereka menyampaikan maksud dan tujuannya pada Kepala sekolah, Bapak Akbar Yuli Setianto. Saat itu pula mereka diarahkan ke murid-murid kelas lima dan enam yang saat itu sudah selesai test semester, dalam satu kelas. Mulailah mereka beraksi di kelas....

14193278501344325843

141932813652236092

14193283842020134951

14193286111685286092

......

Dilanjut tanggal 19 Desember 2014, masih dengan koordinator dan tim yang sama. Pukul 08.00 WIB dari Sanggar mereka meluncur kembali mengendarai dua kendaraan motor, melaju ke SD Negeri 1 Nusamangir, Kemranjen Kabupaten Banyumas bagian Timur. Setelah bertemu kepala sekolahnya Bapak Sokhib, tanpa basa basi akting di depan kelas lima dan enam dalam satu ruang

Lalu, Minggu, 20 Desember 2014 Pukul 09.30 WIB dengan kekuatan enam personil anggota sanggar, termasuk saya ikut meluncur ke desa Wadas Kelir, Karangklesem. Purwokerto Selatan. Saya tertarik mendengar cerita anggota sanggar tentang sosok dosen perguruan tinggi yang mengabdikan waktu luang di hari-hari liburnya dan rumah tinggalnya guna berbagi aktifitas kreatif dengan anak-anak dari berbagai tingkat umur dan kalangan disekitarnya maupun dari tetangga desa. Saat kami masuk saat kami mendekati TKP tepat di pertigaan jalan terpapang dengan gagah, ....

Lalu kami belok kiri, terlihat rumah yang asri dengan teras yang luas dengan puluhan anak-anak sedang berkumpul. Kami pun uluk salam, seketika dipersilahkan langsung  menata diri dan membentuk kelompok.

Ketika kegiatan sedang berjalan, saya pun ngobrol dengan Pak Heru Setiawan tentang perjalanan panjang mendirikan Yayasan Wadas Kelir, dan bila di Kampus/mahasiswa memanggil Pak Dosen, namun ketika di sanggar/kampung dipanggil Pak Guru dan berujar "Ini sangat cocok bagi anak-anak, tidak sampai sepuluh menit satu langkah sudah jadi bentuk dan transformasi warna-warni ini menarik, tidak membosankan, biasanya gaduh, lihat mereka larut, sangat menarik" sambil menunjuk aktifitas anak-anak didiknya yang terdiri dari anak TK, SD dan SMP. Tentang sosok 'unik' pendirinya dan gagasan kerjasama kedepan terkait hasta karya 3 dimensi, di lain kesempatan saya tulis.

Pukul 11.30 WIB kami pamit undur diri, kembali ke sarang. Lalu pukul 15.00 WIB kami meluncur ke Rumah Pendidikan Sokanegara...

Tentu disetiap pelatihan kreatifitas, terlebih dahulu dibuka dengan perkenalan apa itu hasta karya 3 dimensi, lalu  motivasi singkat dan demo teknik-teknik dasar melipat. Tak lupa disetiap pertemuan kami mengajak para guru dan siswanya ikut bergabung menulis/membuka website kompasiana.com.

Salam kompasianer,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline