Lihat ke Halaman Asli

Ruang Publik Istimewa Kota Yogyakarta

Diperbarui: 30 September 2015   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Public places atau ruang publik memang sangat bermanfaat bagi banyak orang. Sebagai ruang untuk berinteraksi secara langsung. Sekadar ingin nongkrong dengan teman atau keluarga, mengisi waktu luang dengan berjalan santai, berolahraga, hingga mengadakan aksi sosial maupun pertunjukan seni. Bukan hanya itu saja, untuk kategori ruang terbuka hijau pun bisa meningkatkan kualitas kota yang semakin menyesakkan karena polusi udara. 

Tata ruang keistimewaan adalah tata ruang kota Yogyakarta yang berfokus pada pembangunan kota berkonsep budaya. Namun, ternyata hal itu tidak cukup sebagai acuan kota Yogyakarta dalam hal tata ruang kota. Bahkan kota Yogyakarta merupakan salah satu kota yang masih minim ruang publik. “Saat ini untuk wilayah di bawah pengelolaan Pemkot Yogyakarta saja ruang terbukanya baru mencapai 17 persen. Angka itu masih jauh dari standar ruang terbuka untuk kawasan perkotaan yang minimal mencapai 20 persen,” jelas Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Halik Sandera, Kamis (6/11). 

Akan tetapi, masih ada ruang publik terbuka di Yogyakarta yang menarik untuk dikunjungi.

1. Perpus Kota Jogja

[caption caption="Sumber : http://perpustakaan.jogjakota.go.id/"][/caption]

Perpustakaan yang beralamat di Jln. Suroto Nomor 9 Yogyakarta ini telah disulap menjadi ruang publik yang nyaman. Selain menyediakan berbagai macam koleksi buku, Perpustakaan Kota Jogja memberikan banyak fasilitas bagi pengunjung seperti akses internet menggunakan komputer perpustakaan, ruang baca anak, ruang audio visual, serta gazebo dan shelter. Dan tentu saja, Anda bisa menggunakan wi-fi gratis yang tersedia setiap hari hingga pukul 24.00 WIB. Yang perlu Anda lakukan hanya meminta ID dan password kepada petugas perpustakaan. 

Bukan hanya memenuhi kriteria ruang publik sebagai tempat yang bisa diakses gratis oleh masyarakat umum, perpustakaan tersebut juga menjadi ruang yang tepat untuk diskusi kritis bagi semua orang. 

2. Kawasan Titik Nol Kilometer

[caption caption="Sumber : http://jalanjogja.com/"]

[/caption]

Kawasan ini disebut sebagai kawasan wisata sejarah. Letaknya yang strategis pun menjadikan kawasan titik nol kilometer sebagai pusat perekonomian dan kegiatan lainnya. Di sepanjang trotoar di perempatan Jln. Jendral Ahmad Yani dan Jln. KH Ahmad Dahlan Anda bisa duduk sejenak di kursi beton sambil menikmati suasana kota Jogja. Yang menarik adalah, tempat ini banyak digunakan untuk berkreasi. Anda bisa melihat pertunjukan tari, baca puisi, menyanyi, maupun drama. Ada pula yang menggelar aksi sosial ataupun demonstrasi. Sedangkan area Monumen Serangan Umum Satu Maret biasa dimanfaatkan untuk konser musik.

3. Taman Budaya 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline