Rajekwesi
mengirama gendhing
gendhing tayub
pintas jalan
memutar roda
berarah laut
singgahan
jati-jati menanam rindu
sisa-sisa zaman.
roda
roda mengejar buih
ombak sepanjang deandles
memanen penderitaan pribumi.
Pati
mesin
tanpa asap
loket, sederet kedai
jajakan haus dan lapar
penghisap
gantikan kenalpot
gadis jengki melintas
lelehkan mata
mata lelah.
lelap tanpa kata
Jakarta mengeja nama
nama
Serang memanen padi
seruni turunkan kaki
nyiur hijau melambai
lantunkan syair
syair derita kata
bait-bait membaja
luluh
terucap
"katuran rawuh"
ing kota Cilegon.
Cilegon PPAT, 22102014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H