Lihat ke Halaman Asli

Tarian Hujan

Diperbarui: 2 Februari 2017   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


secangkir kopi
dari didih rebus malammu
mengental manis pahitnyarindu
kepul panas beraroma
membias nadi menyulamberahi
paras mengiling pada lepek 
dekap menyeruput hangat.

 derap langkah berlarian
seperti hujan mencinta musimnya
tiada sekat memisahkan
tiada celah tanpa teraliri
bukit, lembah hingga kaki basah.

 sereda hujan
berserakan daun hijau jatuh meluka tanah
kering daun mengalir seirama air
tak tik tok, tak tik tok
aroma ampo
menyudahi tarian hujan.

 Sastrowidjojo, 30112016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline