Lihat ke Halaman Asli

Rona Bungah (Miss) Deborah

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427257985620167286

Dua puluh empat bulan yang lalu
di bangku taman sebuah kampus di Jakarta,
Deborah,
wanita bule asal Eropa,
merenungi dirinya
yang beberapa bulan telah cerai
karena suaminya, sesama bule di negerinya,
terpikat wanita lain.
Dan karena ingin melupakan masa lalu,
dia, yang tak dikaruniai anak,
tergugah tawaran kerja
jadi guru bahasa di Jakarta.

Dua puluh bulan yang lalu
di bangku taman yang sama,
Deborah
yang telah kuliah S2 jurusan sastra
sambil tetap mengajar bahasa,
merenungi kembali kisah neneknya,
yang di masa penjajahan dulu,
pernah ikut buyutnya tugas di Surabaya.
Tapi neneknya,
terpaksa pulang tahun 1930
dengan membawa ibunya yang masih kecil,
karena harus bercerai dari kakeknya,
tokoh pergerakan pribumi kawan Soekarno.
Deborah meyakini
kedatangannya ke Jakarta ini
adalah amanat mencari jejak kakek,
yang tak lagi diketahui di mana berada.

Duabelas bulan yang lalu
di bangku taman yang sama,
Deborah,
yang merenungi rancangan tesisnya
tentang gaya bahasa para tokoh Indonesia,
tersenyum sendiri,
karena Jon Balekon,
salah satu pembimbingnya,
terlihat suka padanya.

Dan kini,
di bangku taman yang sama,
Deborah sungguh bungah
karena baru saja tahu
Jon Balekon, yang duduk di depannya,
adalah cucu saudara jauh kakeknya.
Jon Balekon juga ikut bungah
karena baru saja Deborah menjawab,
“Aku juga cinta padamu”.
Bogor, 25-3-2015

Sumber foto : www.lintas.me




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline