Lihat ke Halaman Asli

Hei Cinta, Kenapa Cengeng ?

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai cinta kenapa engkau cengeng ?
Masih jadi senimankah kamu,
sehingga hari-harimu habis dimabok impian otak kanan
seperti dunia ini hanya berisi yang galau-sendu saja ?.

Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih belum mafhumkah kamu,
cerita romeo-yuliet adalah cinta tanpa logika
seperti dunia hanya milik mereka berdua saja ?

Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih belum sadarkah kamu
kalau kini bukan lagi “belah dadaku agar kau tahu isi hatiku”
tapi berganti jadi “bukalah bajuku agar tahu tampilan dadaku “ ?

Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih tegarkah hatimu
ketika beberapa tahun di pelaminan cintamu digombali
atau kau sendiri menggombali cintamu ?.

Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih belum pahamkah kamu,
ketika cinta tidak lagi turut kata hati
tapi berganti jadi turut negosiasi dan kompensasi ?

Hai cinta, jangan cengenglah !
Bogor 5/3/2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline