Dulu kebanyakan rakyat menganggapmu suka blusukan,
Jokowi !
Katanya engkau tidak seperti kebanyakan pemimpin.
Dan dengan memilihmu jadi presiden, Jokowi,
kebanyakan berharap engkau makin rajin blusukan,
berharap engkau temukan masalah mendasar negerimu,
yang agaknya belum ditemukan
oleh kebanyakan pemimpin sebelummu.
Tapi mana mungkin dengan cara blusukanmu itu, Jokowi,
engkau akan temukan biang segala masalah tumpah darahmu ini.
Apalagi negeri ini tidak selebar daun kelor.
Apalagi masalahnya bukan di rakyat.
Tapi pada orang-orang pintar
dan oknum-oknum eksekutif, yudikatif dan legislatif negerimu.
Karena itu, Jokowi,
bukan karena aku sok pintar,
bukan karena aku sok suci,
dengarkan usulku,
yang mungkin serupa dengan usul banyak orang
yang sedang belajar sabar sebelum mati,
jangan lagi blusukanmu ‘nglambrah’ ke mana-mana.
Blusukanlah ke dalam hati orang-orang pintar
dan tokoh-tokoh eksekutif, yudikatif dan legislatif negerimu
agar mereka takut mati digantung rakyat
sebelum dihisab lalu digantung malaikat.
Waktumu masih ada, Jokowi.
Kalau rakyat mengejarmu karena ingin cepat,
tenanglah.
Tutup kupingmu dengan senyum ‘rapopomu’.
Tuhan Kita Semua tidak memburu-burumu.
Tenanglah,
karena bagi Tuhan Kita Semua bukan cepat yang dipersoalkan
Tapi sabar dalam melaksanakan amanatNya.
Bogor, 2/3/2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H