Lihat ke Halaman Asli

Ini Mata Untuk Terkasih

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenangan merajam
Semakin tajam
Melukai kejam
Malam tiba-tiba mendingin
Matahari hilang, sembunyi di nadir
Mata tiba-tiba dingin
Mengasinkan lidah, diam dibibir

Mata perlahan terkatup
Meredam, lalu mengecil
Secepat terbelalak, tak tertutup
Ada rindu mengetuk dengan jari mungil

Ingat asmara yang kita ringkas?
Secepat kilat meranggas?
Bukan nafsu yang mengganas
Bumi saja yang tak pernah puas!

Ingat aku yang hampir gila?
Kini membuas, kau sebabnya
Demi bersamamu, rela meneteskas dosa!
Tapi bagaimana?

“oh iya, janji yang pernah kita ukir saat kau tersedu, pasti kau lupa menaruhnya dimana”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline