Di Persimpangan
Cukup satu lentera kubawa, cahaya pemandu arah di tuju.
Aku sudah tak perlu ingin, tak juga gundah pada dingin.
Jika mata tak menatap ketika bicara anggap jadi cengkrama hati
Biar lebih pasti; tak cukup sekat untuk sembunyi.
Jangan cari aku di keramaian,
Hanya jasad yang kutinggal di persimpangan.
Akan sirna menyisakan nama, pula jejak jiwa telah lama tiada.
Jalanku benarku, jalanmu benarmu
Akan kembali membawa kita bertemu;
Disana,
Ada benar-Nya.
Draft Puisi'23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H