Di Setiap negara mesti memiliki pengamanan sistem yang memiliki kelebihan dan kekurangan. berlaku untuk menjaga ketertiban terhadap kebebasan dalam mengunakan alat-alat digital saat ini, namun dalam kajian ini saya akan memaparkan bagaimana agama mengintegrasikan masyarakat yang berbeda pemahaman keyakinan dan pandangan-pandangan terhadap retorika yang berada di tengah masyarakat.
Masyarakat terkhususnya wilayah bagian Asia memiliki popularitas penduduk muslim terbesar di dunia, sehingga tidaklah terheran ketika terjadi hujar-menghujar dan konflik di tengah Masyarakat dan pelaksanaan ibadah (Hossein Mottaghi) Selasa ,14,02,2023. Sehingga memancing kelompok yang benci dan anti terhdap suatu pandangan serta tidak menanamkan arti toleransi pluralisme dalam beragama.
seperti yang terjadi kemarin-kemarin ini diberbagai macam wilayah , pengeboman diri yang mengatas namakan jihad agama, penipuan, dan fenomena lainya. Tentu perlakuan ini tidaklah suatu ajaran agama yang ada di seluruh dunia.
Tentunya dengan terjadi sebuah fenomena yang seperti ini, maka menjadi sebuah kinerja yang harus lebih diutamakan dan membuat jaringan pengamanan yang ketat oleh pemerintah manapun, sehingga konflik yang dibuat oleh masyarakat yang merusak keindahan dalam beragama,dan keindahan lingkungan di tengah masyarakat tidak tercemari.
Agama bukan paradoks yang menjadi landasan berpikir masyarakat namun, agama ialah satu kesatuan yang memiliki nilai-nilai positif, sehingga harus di taati dan di pahami dengan sebaik-baiknya. ketika suatu kelompok atau organisasi membuat agama menjadi mobilisasi terhadap peradaban, Maka kelompok atau organisasi yang memiliki kepentingan tentu ajarannya dalam kelompok dan organisasi itu menjadi kesesatan yang mutlak.
Diera digital yang super canggih dapat dikendarai oleh pihak manapun, sehingga siapapun berhak menuangkan ide serta gagasannya diberbagai macam media sosial. Terjadinya fenomena seperti ini, Agama yang seluruhnya dipercayai sebagai wadah rahmatul lila'lamin oleh pemeluknya.
Agama dan era digital dua istilah yang menjamin penentuan peradaban, moral masyarakat dalam berinteraksi, dan bertindak. Di Zaman sekarang alat digital digunakan sebagai alat jual dan jasa yang terkadang menciptakan nilai positif dan nilai negatif. Kemenag Kubumen menerangkan bahwa menurut sejarah di segi teori yang masih dipakai saat ini, ialah zaman informasi yang di tandai melalui kecepatan informasi yeng menyebar.
Saat ini informasi sangatlah cepat dijumpai, baik secara informasi media sosial dan cerita dari satu kelompok ke kelompok yang lain, sehingga dapat dipastikan informasi yang menyebar sangatlah cepat, terkadang mengandung unsur Hoax semata.
Ditengah era digital globalisasi, agama berperan penting dalam menyampaikan nilai-nilai moral sesuai dengan kaidah agama yang benar, sehingga dapat dipahami dan telaten untuk diaplikasikan oleh masyarakat menjadi landasan berpikir dan bertindak di kehidupan dengan sesama manusia serta dapat memanusia sesama manusia.
Penulis : Lalu Ferdi Alamsyah
(Jakarta, selasa 21,02,2023)