Lihat ke Halaman Asli

Sastra Seratus Kilometer: Sajak Nalar Memar

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ingin kuhisap semampuku

semua nalar yang liar di benakku

yang membuat memar otakku

lantas aku menggelepar

pada orgasme sajak

pucuk-pucuk nurani

akan menari pada ribuan kata

pena yang lelah tak kupeduli

pada jeritan kosongnya

aku terus memaksa dia

meronta di kening samudera

menetesi air nalarku

ke kolong benua

pena naas itu

menggelepar di peraduannya

mendaratkan desah langit

menghantamkan pikirku

pada mesin-mesin baja

lusa siang aku tersenyum

menatap nalar dan nurani liar itu

terpenjara pada media tajam

terbayang makan siang indah ditemani dia

bersantai di pojok cafe safira

Andam Dewi

Jum'at, 30 Nopember 2012

Pukul 01.10 WIB




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline