mungkintakut
mungkinkehilangam
detakbergetarmemacukecepatan
mau marah,marahlah
mau menjerit menjeritlah
jangan kau basahi kelopakmu
dari coretan-coretan dinding hatimu
.
rasa itu petanda
degradasi terang dan gulita
rasa berpapasanrasa
bila getirrasakangetirnya
pahitakan berganti bila musim tiba
.
rasa,
rasakanrasadalamderas aliran nadi dan ombak dalam dada
karena cintamu takakan bersemi dengan musim yang berbeda
semaikan cintamu pada musim yang sama.
.
disini
puisimu mempunyaikesempatan yang sama
mencintai atau dicintai
tumbuh
di rawa-rawa, pantai, kali
juga hati.
.
.
Kompasiana - Fiksi - puisi, 19012014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H