Lihat ke Halaman Asli

Kekasihku

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.

“kasih…”
wajahmu yang hijau kebiruan
bak delima matal nan harum baunya
ranum memerah saat mentari menyapa
pagi
.
lama
aku mengenalmu,
dua tahun lalu aku meminangmu
menanti harap kesetiaan akan janji
“prastyaning ati”
dalam tugasmu, rinduku menanti
.
kemarin
tembakau Virginia
kepulkan pekabar lumantar angin
dari khas aromamu, kau titipkan senyum
dan rasa, kanggo aku
tawaran, pucuk desa, pedalaman hutan
jalan berlumpur tanpa listrik sebagai damar
.
dakenteni tekamu
di sini
tempat kita menggembalakan sapi
atau di kandhang etawa tempat belajar
beternak dulu
kalau semua tidak
cari aku di pemintalan paving dekat
pompa bensin
“tempat rahasia diantara kita”
.
seperti
usia kandungan,
aku harus menanti,
jroning rasa
“kapang”
esemmu
kang nguciwat ngronce ati
.
kekasihku, sing daktresnani
dakenteni tekamu, dakanti janjimu
sebab
“janjimu adalah sabda pandhita ratu”
.
.
Jonegoro, 27 0320102014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline