Saya yakin!
tapi keyakinanku masih kalah dengan keyakinanmu karena keyakinan tidak berlandaskan ego, keyakinan lahir, tumbuh dan berkembang bermusimkan hati yang bernurani.
Jangan hanya berbicara baik atau jelek, benar atau salah ataupun menang dan kalah sat kita berbibara dalam keadan berdiri dengan nafas terengah karena nafsu atau juga sat bicata tanpa ada pelemas mulut dan pembasah tenggorokan. Coba berbicara dalam keadaan tenang, santai, menyelam dalam kejernihan telaga maka hati nurani akan berucap apa adanya yang berati berbicara kebenaran tanpa ada ego dan rekayasa.
Saya yakin!
tapi keyakinanku masih kalah dengan keyakinanmu
bila keyakinanmu berdasar kebenaran nuranimu
Saya takin!
keyakinan itu kebenaran, kebenaran itu nurani.