Lihat ke Halaman Asli

Islam Membebaskan Dari Kebodohan

Diperbarui: 26 Desember 2023   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

SCIENCE & THE VALUE OF LIFE

Islam Membebaskan Dari Kebodohan

Islam melarang umatnya bodoh, mengapa? Karena Ayat al Qur'an yang pertama kali diturunkan yaitu perintah membaca, bukanlah perintah shalat, puasa, zakat dan apalagi haji. Membaca merupakan pintu mendapatkan ilmu pengetahuan. Tidak mungkin orang yang tidak membaca akan memperoleh ilmu, baik membaca ayat-ayat qawliyah maupun ayat-ayat kawniyah. Oleh karena itu, membaca sedemikian penting dalam Islam. "Kami diperintahkan Allah untuk selalu bersama akal, di mana pun dia berada, karena itu kami tidak akan pergi." Demikian riwayat yang dinisbahkan kepada Sayyidina Ali ra. Memang "Tiada agama tanpa akal, dan tiada juga agama tanpa rasa malu. (Prof. Quraish Shihab)

Ilmu pengetahuan

 Ilmu pengetahuan atau juga di sebut sains yaitu serapan dari bahasa Latin yaitu scientia merupakan suatu usaha sistematis dengan metode ilmiah dalam pengembangan dan penataan pengetahuan yang dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai pemahaman manusia tentang alam semesta dan dunianya.

 Ilmu bukan hanya sekedar apa yang terdapat dalam benak, bukan juga sekedar apa yang diperoleh melalui proses belajar mengajar, tetapi cahaya hidayah yang dicampakkan Allah ke hati orang-orang yang berusaha mendekat kepada-Nya. "Kami tidak memiliki pengetahuan kecuali atas dasar anugrah-Mu," begitu ucap malaikat. Karena itu, tututlah ilmu dengan mengamalkannya dan mempeliharanya dengan menjauhi kedurhakaan. Ketahuilah bahwa ilmu yang sekadar dalam benak dapat menjadi saksi pemberat bagi pemiliknya, sedang ilmu yang hakiki menerangi jalan pemiliknya menuju sukses yang didambakan.

(Dari Buku Mutiara Hati -- Quraish Shihab).

Agama dan Akal

Dunia merupakan tempat yang berbahaya untuk ditinggali bukan karena orangnya yang jahat, tapi karena orangnya yang tidak berbuat apa-apa (Albert Einstein).

Akal merupakan anugerah potensial dan instrumen yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya untuk digunakan memikir dan menggali ayat-ayat-Nya (Qauliyyah maupun Kauniyyah-Nya).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline