Lihat ke Halaman Asli

Reward dan Punishment Bagian dari Perkembangan Anak

Diperbarui: 1 Januari 2022   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reward dan Punishment|jasakonsultanhr.com

Bagi sebagian orang mungkin telah mengenal apa itu reward dan punishment. Namun, sebagian lagi mungkin masih merasa asing tentang apa itu reward dan punishment.
Reward berasal dari bahasa inggris yang berarti hadiah, penghargaan, upah, dan lain sebagainya. Syaiful Bahri menjelaskan bahwa reward merupakan suatu cara untuk menyenangkan dan menggairahkan belajar anak didik, baik di sekolah maupun di rumah. 

Selain Syaiful Bahri Djamarah, Ngalim Purwanto juga memberikan pengertian apa itu reward. Reward adalah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan.
Jadi, reward merupakan bentuk apresiasi yang seseorang berikan kepada orang lain karena telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Adanya reward sebagai pacuan untuk seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan semangat.

Semua orang berhak mendapatkan reward sebagai hadiah menghargai atau hasil dari pekerjaannya. Baik itu anak kecil, remaja bahkan orang dewasa sekalipun. Reward didapatkan dari orang tua, guru, tempat kerja bahkan diri sendiri (self reward). Umumnya, orang tua memberikan reward kepada anaknya berupa pujian ataupun dengan memberikannya peralatan belajar dengan tujuan agar anak dapat lebih semangat dalam belajar, demikian pula dengan guru. 

Guru memberikan reward untuk anak didiknya sebagai penghargaan atas hasil kerja atau belajar anak tersebut baik berupa barang maupun ucapan. Sedangkan reward yang diberikan di tempat kerja dapat berupa uang, barang, maupun bentuk lain ditujukan untuk meningkatkan semangat kerja karena telah dihargai serta kebahagiaan karyawan. Self reward sangat dibutuhkan untuk diri sendiri karena telah berhasil mengerjakan apa yang sebelumnya dilakukan, seperti menyelesaikan pekerjaan yang sulit atau mengerjakan banyak sekali tugas membuat diri ini tertekan. 

Penghargaan untuk diri sendiri dapat berupa tidak melakukan apa-apa, liburan, film marathon, membeli makanan atau barang yang disuka, mengistirahatkan diri seperti melakukan perawatan atau mereleksasikan diri. Self reward bertujuan selain untuk memberikan penghargaan atas hasil dari apa yang telah kita kerjakan, bertujuan juga untuk mengusir stres akibat tekanan yang didapatkan ketika mengerjakan tugas. Sebagai seorang mahasiswa, saya sendiri merasakan hal itu. Rasa tertekan juga pola hidup yang mulai tidak teratur dapat menimbulkan stres dalam diri ini.

Mungkin sebagain orang menganggap memberikan reward kepada orang lain atau diri sendiri itu tidak penting. Namun, sebagian lagi menganggap hal ini sangat penting. Dalam hidupnya, manusia membutuhkan dukungan. Dukungan ini dapat berupa motivasi atau penghargaan. Tanpa motivasi, hidup seakan berjalan biasa saja tidak adanya tantangan untuk diri sendiri dan menjadi lebih cepat bosan. 

Penghargaan dapat memacu semangat seseorang. Contohnya: seorang karyawan mendapatnya hadiah berupa tiket pesawat untuk berlibur akibat berhasil mencapai target kerja yang perusahaannya terapkan. Dari sini karyawan lain yang melihat pasti ingin juga mendapatkan hadiah tersebut sehingga dia termotivasi akan hal ini untuk lebih semangat bekerja agar mendapatkan penghargian atau hadiah dari perusahaan.

Selain reward, terdapat juga punishment. Sama seperti reward, punishment juga berasal dari bahasa inggris yang berarti hukuman, ganjaran, setrapan atau siksaan.
Ngalim Purwanto memberikan definisi punishment sebagai berikut. Punishment adalah penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seorang (orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi suatu pelanggaran, kejahatan atau kesalahan.

Jadi punishment adalah hukuman yang diberikan seorang maupun kelompok karena telah melakukan kesalahan. Jika reward didapatkan ketika seseorang berhasil menyelesaikan pekerjaannya atau memenangi sebuah lomba. Maka, punishment terjadi ketika orang atau kelompok berbuat kesalahan.

Anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan lansia sekalipun bisa mendapatkan punishment ketika mereka melakukan kesalahan. Pada anak usia dini, jika anak tersebut melakukan kesalahan, orang tua akan memberikan punishment atau hukuman berupa teguran halus atau nasihat yang diselingi penjelasan logika bahwa yang dilakukannya itu salah dan agar sang anak tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari juga mengajarkan anak untuk meminta maaf atas kesalahan mereka. Selain teguran, ada beberapa orang tua memberikan hukuman pada anaknya seperti disuruh membersihkan barang-barang mereka, merenungi kesalahan mereka pada sudut dinding kamar, mendiami anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline