Lihat ke Halaman Asli

Saskya Sr

sekretaris

Faktor-faktor dan Solusi terhadap Permasalahan Rendahnya Pendidikan di Negara Indonesianesia

Diperbarui: 7 Desember 2022   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

FAKTOR-FAKTOR DAN SOLUSI TERHADAP PERMASALAHAN
RENDAHNYA PENDIDIKAN DI NEGARA INDONESIA


Oleh : Saskya Sukma Rizkyawati

Sebuah negara yang tadinya negara berkembang menjadi negara maju yang pastinya tidak lepas dari aspek pendidikan, karena bagaimana pun juga pendidikan itulah yang akhirnya membentuk pola pikir sumber daya manusia. Ki Hajar Dewantara mengungkapakan bahwa pendidikan merupakan tuntutan atau kewajiban di dalam hidup manusia, dari kanak-kanak sampai dewasa. Pendidikan sangatlah penting karena salah satu cara pemerintah untuk membentuk atau menanamkan karakter serta mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting juga bagi negara. seperti yang dikatakan oleh H. Isjono (2006:21) bahwa pendidikan iti sendiri adalah ujung tombak suatu negara,tertinggal atau majunya sebuah negara sangat tergantung pada kondisi pendidikannya. Setiap negara akan maju dan berkembang bila pendidikan menjadi skala prioritas. Namun, di negara Indonesia kualitas pendidikannya masih terbilang rendah apabila dibandingkan dengan kualitas pendidikan di beberapa negara
lainnya

Berdasarkan riset dari Program For International Student Assessment (PISA) menunjukan bahwa pendidikan indonesia pada tahun 2018 berada di posisi rendah yaitu peringkat ke 74 atau keenam dari bawah dengan kemampuan membaca siswa di indonesia dengan skor 371 berada di posisi 74, kemampuan matematika siswa di indonesia mendapatkan skor 379 berada di posisi 73, dan kemampuan sains mendapatkan skor 396 berada di posisi 71.

Pada tahun 2019 disebutkan oleh OECD rendahnya kemampuan membaca dan menghitung, yaitu sekitar 70% siswa indonesia dikategorikan memiliki kemampuan literasi yang rendah, dimana mereka tidak mampu mengidentifikasikan ide pokok dari suatu kalimat atau suatu bacaan yanh sedikit lebih panjang. Sedangkan pada kemampuan matematika sekitar 72% ditemukan siswa indonesia yang dikategorikan sebagai siswa dengan kemampuan matematika rendah, mereka tidak mampu sama sekali menyelesaikan persoalan matematika yang sederhana.

Pada tahun 2021 pendidikan di indonesia mengalami peningkatan dari pada tahun sebelumnya. Menurut U.S. News & World Report pendidikan di Indonesia ada di peringkat ke 54 dari 78 negara, sedangkan kalau di ASEAN pendidikan Indonesia tahun 2021 berada di peringkat ke 4 dibawah singapura, malaysia,thailand.

Pada tahun 2022 kondisi pendidikan di Indonesia berdasarkan dari data Word population Review 2022 nilai rata-rata IQ penduduk di Indonesia yaitu 78,49. Skor ini menempatkan Indonesia di posisi ke-130 dari total 199 negara yang diuji.

Negara Indonesia termasuk negara berkembang yang masih mengalami berbagai proses pembangunan, termasuk dalam sektor pendidikan. Sehingga, hal ini menyebabkan pelaksanaan proses pendidikan juga masih dihadapkan oleh berbagai tantangan tantangan permasalahan di negara yang masih berkembang. Pemerintahan indonesia selalu mendapatkan tekanan publik karena dianggap belum berhasil dalam menyelenggarakam sistem pendidikan nasional. Indonesia telah melakukan akses pendidikan kepada masyarakat yang cukup signifikan namun, kualitas dari pendidikan tersebut masih rendah, artinya kualitas dari para guru, kualitas minat belajar siswa, dan infrastruktur yang memadai masih belum tersedia bagi masyarakat indonesia. Kebanyakan sekolah hanya mengajarkan cara menghafal namun bukan memahami padahal hal-hal yang diajarkan juga berkaitan
dengan kegiatan sehari-hari. 

Dengan kondisi kualitas pendidikan Indonesia yang terbilang sangat kurang atau rendah dibandingkan negara-negara lain di dunia, banyak yang menjadi faktor pengahambat kemajuan pendidikan di Indonesia yaitu,

Rendahnya prestasi peserta didik salah satunya yaitu rendahnya minat baca peserta didik di Indonesia. Pencapaian prestasi siswa belum memuaskan. Hal ini diantaranya disebabkan karena keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran yang terjadi hampir di setiap sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Sikap orang tua dan guru terhadap kreatifitas peserta didik, dimana guru lebih menyukai siswa dengan kecerdasan tinggi daripada yang rendah. Hal ini menimbulkan kurang nya memupuk kreatifitas anak

Banyaknya mata pelajaran dan padatnya materi yang diberikan kepada para siswa dan siswi, sehingga waktu pembelajaran tersita habis oleh kegiatan untuk menyampaikan materi saja dan tugas lainnya, ini akan meningkatkan pertumbuhan dan kualitas kepribadian peserta didik menjadi terabaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline