Lihat ke Halaman Asli

Saskia Zjr456

Mahasiswa

Bimbingan Konseling

Diperbarui: 13 Juni 2024   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
 Manusia tidak terlepas dari berbicara. Ketika lahirpun manusia telah menggunakan bahasa verbal yaitu berupa tangisan. Dalam belajarpun manusia berinteraksi dengan bahasa verbal. Pembelajaran verbal digunakan untuk memahami arti dari dokumen abstrak seperti undang-undang hak dan juga untuk memahami sebuah kata asing, ini melibatkan pembelajaran verbal.
Pembelajaran yang efektif semestinya memperhatikan bahasa verbal. Hal ini didasari bahwa untuk menyajikan materi kepada peserta didik semestinya memerlukan bahasa yang jelas, padat dan singkat. Mimik wajah, intonasi, senyum ataupun tertawa merupakan bagian dari bahasa verbl. Bagaimana jadinya pembelajaran jika bahasa verbal tidak dipahami oleh guru dan siswa. interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran ditandai dengan komunikasi yang baik. Adapun komunikasinya seperti lisan dan bahasa tubuh.
Pesan yang diinginkan akan sampai, jika dikemas dengan baik. Di sinilah peran pendidik (guru) memaksimalkan kemampuan verbalnya dalam pembelajaran. Segala sesuatunya bermula dari bahasa. Oleh karenanya pemilihan bahasa dalam pembelajaran adalah kunci berhasilnya pembelajaran tersebut.
Cerminan jiwa seseorang akan terlihat dari sejauhnya mana bagusnya bahasa seseorang. Sebab kejernihan pikiran seseorang bisa terlihat dari tindakan bahasa lisan dan bahasa tubuhnya. Bahasa verbal menjadi daya tarik seseorang sehingga dia disukai. Budi pekerti seseorang dengan mudah dipantau dengan bahasa verbal yang dilakukannya. Oleh karena bahasa verbal mrupakan bangunan dasar seseorang berinterak dengan lingkungannya, maka alam pembelajaran pun demikian adanya. Pada pembelajaran verbal ada dua konsep penting yaitu persinggungan dan frekuensi. Pada persinggungan adanya peristiwa yang saling melengkapi atau berdekatan satu sama lain pada tempat atau pada waktu. Pada frekuensi mengacu pada konsep bagaimana dua peristiwa itu terjadi secara berdekatan. Konsep ini sangat penting karena merupakan prinsip yang sudah berjalan lama dalam pengembangan asosiasi. Untuk lebih jelasnya bagaimana pembelajaran verbal tersebut, makalah ini dibahas bagaimana sesungguhnya pembelajaran tersebut. Bagaimana dengan asas filosofinya dan manfaatnya bagi dunia pendidikan.

Rumusan Masalah

 1.Apa Pengertian Pembelajaran Verbal?
 2.Apa Ciri-Ciri pembelajaran Verbal?
 3.Apa Fungsi pembelajaran Verbal?
 
Tujuan
 1.Untuk Mengetahui Pengertian Verbal
 2.Untuk Mengetahui Ciri-Ciri dari pembelajaran Verbal.
 3.Untuk Mengetahui Fungsi dari pembelajaran Verbal.

 BAB II
 PEMBAHASAN
 1.Pengertian dari pembelajaran verbal
 Pembelajaran verbal merupakan beberapa situasi pembelajaran dimana tugas-tugas yang membutuhkan orang yang belajar untuk merespon materi bahan-bahan verbal seperti kata-kata atau menanggapi dengan respon verbal. Pembelajaran verbal merupakan proses komplek yang terdiri dari pemecahan masalah, berfikir dan rumusan konsep dan juga melibatkan aktivitas kognitif.
            Pembelajaran verbal secara sistematis dimulai oleh Herman Ebbinghaus, seorang psikolog Jerman tahun 1885. Dia tertarik akan kondisi-kondisi manusia belajar untuk membentuk kelompok dan cara mempertunjukkan bagaimanapun mengukur manuia belajar.
 2.Ciri-ciri pembelajaran verbai
 Setiap anak memiliki gaya belajar masing-masing. Kemampuan anak Anda untuk menangkap informasi dan materi yang diajarkan secara efektif tergantung bagaimana cara Anda mengajarkannya. Untuk memaksimalkan kemampuan anak Anda dalam belajar, yuk ketahui lebih detail tentang 5 jenis gaya belajar anak Anda.
 1.Visual (visual learner)
 
 
 
 Gaya belajar visual (visual learner) lebih memfokuskan kepada ketajaman penglihatan. Cara belajar ini menggunakan indra mata melihat benda-benda konkrit baru memahaminya. Anak-anak dengan tipe pembelajar ini umumnya menangkap pelajaran yang diajarkan menggunakan model, gambar, video pembelajaran, poster, demonstrasi, dan lain-lain. Berikut ini ciri-ciri pembelajar dengan menggunakan indera penglihatan:
Lebih menyukai demonstrasi daripada penjelasan lisan saat belajar
Kurang fokus mendengarkan saat belajar
Lebih mengingat penjelasan dengan melibatkan video atau benda-benda nyata
Mampu duduk tenang tanpa terganggu di keramaian
 2.Aural (auditory learner)
 
 Tipe gaya belajar aural lebih menitikberatkan pada indra pendengaran, yaitu telinga. Anak dengan tipe pembelajar ini lebih dominan menangkap dan menerima informasi dengan mengaktifkan indera pendengaran. Untuk memaksimalkan kemampuan anak menangkap informasi bisa dengan menggunakan pendekatan ceramah atau berdiskusi.
 Apakah anak Anda termasuk pembelajar dengan gaya aural atau tidak, Anda bisa memperhatikan ciri-ciri sebagai berikut:
Memiliki ingatan yang baik ketika mendengarkan penjelasan guru saat belajar atau diskusi kelompok
Kurang tertarik dalam melakukan tugas seperti membuat karangan
Menyukai kegiatan berdiskusi dan berkomunikasi dengan banyak orang
Kurang suka membaca karena sering lupa pada isi bacaan yang baru dibaca
Tidak tertarik memperhatikan hal-hal baru di sekitarnya
 
 3.Kinestetik (kinesthetic learner)
 

 
 Anak yang memiliki gaya belajar kinestetik biasanya menerima dan menangkap informasi dengan menitikberatkan penggunaan beberapa indra yang aktif, seperti indra peraba, penglihatan, rasa, pendengaran, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan gerakan motorik tertentu. Cara belajar anak dengan tipe ini biasanya dengan menggunakan pendekatan role model, praktikum, dan pembelajaran interaktif di mana anak tersebut mengalami serta melakukannya.
 Berikut ini adalah ciri-ciri jika anak Anda pembelajar kinestetik.
Menyukai kegiatan praktikum
Suka menyentuh segala sesuatu saat belajar
Suka bergerak kemana-mana, tidak bisa diam
Sangat tertarik dengan permainan dan aktivitas yang menggunakan fisik
Lebih menyukai menggunakan bantuan objek yang konkrit sebagai alat belajar
 
 4.Logis (logical/mathematical learner)
 

 Anak Anda suka sekali dengan semua kegiatan yang berhubungan dengan menghitung? Bisa dikatakan anak Anda memiliki jenis gaya belajar logis. Tipe pembelajar logis ini biasanya tertarik akan sesuatu yang membentuk pola dan menghubungkannya dari informasi satu ke informasi lainnya. Cara belajarnya biasa menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) dan tidak menyukai menghapal. Berikut ini adalah ciri-ciri pembelajar tipe ini.
Tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan peristiwa ilmiah dan matematika
Cenderung memiliki kemampuan untuk membedakan pola logika
Tidak suka semua yang berhubungan dengan hapalan
 5.Verbal (linguistics learner)
 

 
 Gaya belajar verbal lebih melibatkan kedua jenis bahasa baik bahasa lisan maupun tulisan. Tipe pembelajar ini dapat dilihat dari pemilihan penggunaan kata-kata dalam belajar serta lebih nyaman melakukan pembelajaran dengan membaca, berbicara, dan menulis. Cara belajar yang umumnya digunakan untuk tipe ini adalah dengan menggunakan puisi atau pantun, permainan kata seperti membuat akronim atau menemukan arti kata. Ciri-ciri tipe pembelajar verbal adalah:
Memiliki kosakata lebih baik dibandingkan dengan orang seusianya
Cenderung memiliki kemampuan dan keterampilan mendengarkan
Dapat berkonsentrasi dengan mudah walaupun ada banyak orang
Bisa berbicara sekaligus mendengarkan di saat yang sama
Setelah mengetahui lebih detail gaya belajar anak Anda sekaligus ciri-cirinya, maka Anda bisa mencoba menerapkannya sesuai dengan preferensi anak Anda agar hasil belajarnya lebih efektif.
 3.Fungsi pembelajaran verbal
 Fungsi pembelajaran verbal yaitu : Penamaan; Penamaan ini bisa dibilang untuk memudahkan mengidentifikasi sebuah benda, object, tindakan ataupun orang. Tanpa komunikasi yang menggunakan bahasa seperti verbal, Anda akan mudah bingung saat mereferensi sesuatu.

 

 BAB III
PENUTUP

 A.    Kesimpulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline