Lihat ke Halaman Asli

Saskya Veronika Cleopatra

Mengajar adalah kontribusi bagi bangsa.

Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning) pada Masa Pandemi

Diperbarui: 22 Mei 2022   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memompa semangat belajar siswa pada masa pandemi tidaklah gampang. Pihak guru dan sekolah harus mengupayakan agar siswa tetap suka dengan aktivitas belajar. 

Salah satu tujuan pembelajaran  yang sulit dicapai pada masa pandemi ini adalah interaksi para siswa dalam proses belajar. Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) dapat menjadi salah satu solusinya.

Hari ini, Senin (29/3/2021) Sekolah Mutiara Nusantara yang berlokasi di Bandung Barat mengadakan pembelajaran kolaboratif secara daring. Proses pembelajaran kolaboratif yang dilaksanakan melibatkan seluruh siswa dan para pendidik di sekolah tersebut. Sebagian besar siswa secara berkelompok bertugas untuk melakukan percobaan, penelitian, pengamatan, dan mempersiapkan powerpoint untuk disajikan kepada seluruh siswa dan guru. Adapun topik yang dibahas, yaitu sains makanan (food science), sains lingkungan (environmental science), sains seni (arts science), dan sains olahraga (sport science).

Keempat topik ini disajikan dengan cara yang sangat menarik. Seluruh presentasi siswa disampaikan dari berbagai bidang ilmu, misalnya biologi, kimia, bahkan ekonomi. Salah satu contohnya, kelompok yang menyajikan presentasi tentang sains seni (arts science) perlu menyampaikan tentang dampak musik terhadap hormon endorfin dan dopamin pada tubuh manusia. Di samping itu, mereka perlu menyampaikan rumus kimia hormon tersebut sampai menghubungkannya dengan dampak di bidang ekonomi yang dapat ditimbulkannya. Sungguh penyajian yang sangat menarik!

Di samping membangun kerja sama yang baik di antara siswa, proses pembelajaran kolaboratif ini pun dapat membuka/ memperluas wawasan siswa dalam memandang suatu hal dari berbagai aspek/bidang keilmuan.

Rangkaian acara ini diselingi dengan tanya jawab pada setiap akhir presentasi kelompok. Seluruh siswa dan guru yang tidak terlibat sebagai presenter dan panitia, dengan menggunakan aplikasi pemilihan secara random, diwajibkan untuk mengajukan pertanyaan. Hal ini membuat suasana pembelajaran menjadi lebih aktif karena tidak ada seorang pun yang tidak berkontribusi dengan jalannya acara tersebut.

Para guru yang mengajar bidang-bidang tersebut juga telah dipilih oleh panitia untuk memberikan apresiasi dan masukan kepada setiap kelompok.

Untuk mengadakan acara ini, memang dibutuhkan kerja sama beberapa guru sebagai panitia agar seluruh rangkaian acara berlangsung dengan baik dan menarik. Kiranya para guru mendapatkan lebih banyak inspirasi lainnya dalam mengadakan proses pembelajaran yang menggugah semangat dan motivasi belajar siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline