Jakarta -- Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, tenaga didik dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Pengajian adalah salah satu contoh kegiatan belajar mengajar yang kurang efektif jika dilakukan melalui daring (online).
Oleh karna itu berapa pengajian atau pesantren sudah mulai aktif kembali dalam kegiatan belajar mengajarnya, mengingat sudah mulai dilonggarkan sistem PSBB oleh pemerintah setempat. Seperti halnya yang dialami Ayu salah satu tenaga didik di pesantren yang sudah mulai aktif mengajar, tetapi untuk waktu mengajarnya tak sama seperti sebelum pandemi.
"Kalo sekarang si disini sudah mulai aktif lagi mba ngajarnya, tapi waktu mengajarnya aja yang dikurangin. Yang biasanya tiga jam ngajar jadi hanya dua jam mba sekarang. Untuk kegiatan belajar mengaji yang biasanya mulai pukul 14.00-17.00, kini berubah mulai pukul 14.00-16.00 WIB," ujar Ayu tenaga didik Pesantren Al Mutaalimin, Sabtu (12/6).
Mengingat belum pulih total pandemi virus covid-19 ini membuat kekhawatiran Ayu muncul, namun walau begitu ia merasa tetap aman karna pihak pesantren selalu menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Masker, faceshiled, handsanitizer bahkan tempat menyuci tangan tersedia di Pesantren Al Mutaalimin.
"Khawatir si ada mba, cuman alhamdulillah dari pihak pesantren kan selalu menjalankan protol kesehatannya dengan baik jadi saya tenang. Seperti anak anak diwajibkan pakai masker dan lebih bagus kalau pakai faceshiled juga. Tersedia juga handsanitizer serta wastafel untuk cuci tangan disetiap titik pojok ruangan. Kalau ada yang sakit pun pasti kita suruh istirahat di kamar dan gak ikut pengajian dulu," ujar Ayu.
