Lihat ke Halaman Asli

Memahami Teori Dramaturgi Menurut Erving Goffman

Diperbarui: 14 Oktober 2022   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Erving Goffman merupakan salah satu tokoh sosiologi yang dikenal sebagai anggota aliran Chicago dan sebagai teoritis interaksionisme simbolik.. Goffman lahir pada tanggal 11 Juni 1922 di Alberta, Kanada. Ia mendapat gelar S1 di Universitas Toronto dan di Universitas Chicago untuk gelar doktornya. Goffman menjadi professor pada jurusan sosiologi di Universitas California, Berkeley.

Karya terbesar dari Goffman sendiri adalah The Presentation of Self In Everyday Life yang menjelaskan mengenai konsepnya tentang teori dramaturgi. Teori dramaturgi ini merupakan teori tentang kehidupan sosial masyarakat sebagai pertunjukan drama dalam sebuah pentas. 

Dimana seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga penonton akan mendapat bayangan kehidupan dari drama yang ditampilkan. 

Pada tahun 1945, seorang tokoh sosiologi bernama Kenneth Dufva Burke memperkenalkan konsep dramatisme untuk mengetahui fungsi sosial dan bahasa serta mengetahui motif manusia melakukan tindakannya.

Dari konsep yang dikenalkan oleh Burke tadi, oleh Goffman dikaji lebih dalam dan disempurnakan lagi kajian dramatisme tersebut.Dalam teori dramaturgi ada dua konsep yaitu front stage (panggung depan) dan Back Stage (panggung belakang). Individu dapat memperlihatkan suatu pertunjukan kepada orang lain yang akan menedapatkan impression berbeda dari orang lain. Teori ini menjelaskan bahwa pada kehidupan sosial identitas aktor akan berubah ketika berinteraksi dengan beberapa orang.

Pertunjukan yang ditampilkan ini untuk memberi kesan yang baik dalam mencapai tujuan sang aktor. Manusia akan menampilkan perilaku yang mendukung perannya tersebut selayaknya pertunjukan drama. Goffman juga memperkenalkan konsep impression management yang merupakan pemberian kesan oleh penonton (lawan interaksi). Ketika kita sedang memainkan peran yang dilihat oleh penonton, maka kita sedang berada di kondisi front stage. 

Dimana kita berusaha untuk memainkan  peran yang sedang kita lakukan. Berbeda dengan situasi back stage yang membebaskan kita untuk bertindak sepuasnya tanpa dilihat oleh penonton. Dalam front stage, Goffman menyebutkan ada dua hal yang ditekankan disini, yaitu setting dan personal front. Dimana setting merupakan tata cara yang harus aada saat memainkan peran sedangkan personal front merupakan perangkat yang digunakan sebagai wujud ekspresi. 

Teori dramaturgi mengkaji bagaimana kesan diri seseorang dapat tersampaikan bagi para aktornya. Apa yang dilakukan aktor di front stage hanyalah pemindahan pertunjukan peran dari panggung besar ke panggung kecil.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline