Lihat ke Halaman Asli

Briket Batok Kelapa, Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Diperbarui: 15 November 2024   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

briket batok kelapa

Briket batok kelapa adalah bahan bakar ramah lingkungan yang dibuat dari limbah batok kelapa. Sebagai alternatif energi yang berkelanjutan, briket ini semakin diminati karena dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Proses pembuatan briket yang sederhana membuatnya menjadi pilihan energi yang efisien dan terjangkau.

Selain manfaat lingkungan, briket batok kelapa juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Dengan bahan baku yang melimpah dan dapat diproduksi secara lokal, briket ini membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan kerja. Keberadaannya semakin mendukung upaya pengurangan limbah dan pencemaran serta menyediakan solusi energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Apa itu Briket Batok Sabut Kelapa?

Briket batok kelapa adalah bahan bakar yang dibuat dengan cara memadatkan batok kelapa yang telah dihaluskan dan diberi perekat alami, kemudian dibentuk menjadi potongan-potongan kecil berbentuk silinder atau kotak. Batok kelapa, yang biasanya dianggap sebagai limbah, memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga menjadikannya bahan yang ideal untuk diubah menjadi briket. Proses pembuatannya menggunakan sedikit energi dan tidak memerlukan bahan kimia berbahaya, sehingga menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan.

Cara Membuat Briket Batok Kelapa

Proses pembuatan briket batok kelapa relatif sederhana. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat briket batok kelapa.

1. Siapkan batok kelapa yang telah dibersihkan dan dikeringkan. Batok kelapa kemudian di haluskan menjadi serbuk halus dengan menggunakan mesin penghancur.

2. Serbuk batok kelapa yang telah dihancurkan dicampurkan dengan perekat alami, seperti tepung kanji atau jagung, untuk membantu pemadatan briket. Campuran ini kemudian diberi air secukupnya agar adonan menjadi kenyal dan bisa dipadatkan.

3. Adonan yang telah tercampur rata dimasukkan ke dalam cetakan untuk membentuk briket dengan ukuran yang diinginkan. Briket biasanya berbentuk silinder atau kotak.

4. Briket yang telah terbentuk kemudian dijemur atau dikeringkan dengan cara alami hingga kadar airnya berkurang dan menjadi padat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline