Lihat ke Halaman Asli

Saskia Hasri

Universitas Diponegoro

Darurat Literasi, Mahasiswa Tim II KKN UNDIP 2023 Buat Pojok Baca Sebagai Pematik Semangat Baca Anak

Diperbarui: 7 Agustus 2023   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KKN Tim II UNDIP

Sranten, Kecamatan Karanggede (24/7/2023) -- Bentuk siasat peningkatan minat baca anak, peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro di Desa Sranten, Kecamatan Karanggede, Boyolali, membentuk ruang Pojok Baca anak.

Usut punya usut darurat literasi yang terjadi pada kalangan anak-anak disebabkan oleh kurangnya media membaca anak serta ketidakakuratan sasaran buku yang dibaca. 

Dokumentasi KKN Tim II UNDIP

"Buku-buku yang tersedia merupakan donasi dan itupun kurang cocok untuk dibaca kalangan anak-anak SD sederajat," tutur Bunda, Siti Fatimah, salah satu pengelola TPQ Al-Ikhlas (17/7).

"Bukunya ada tapi yang buku banyak gambar-gambar seperti cerita-cerita dongeng tidak ada. Jadi ya banyak yang tidak membaca" ucap Juan, salah satu anak yang aktif mengaji di TPQ.

Minat baca anak-anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ketersediaan bahan bacaan dengan kategori yang tepat. Ketersediaan bahan bacaan itulah yang memperparah rendahnya minat baca, selain faktor-faktor lain.

Buku-buku yang tersedia tergolong "berat" untuk dibaca anak-anak, seperti buku sejarah islam hingga kitab-kitab. Kategori anak-anak perlu mendapatkan dan membaca buku-buku dengan konteks yang ringan, menarik dan tentunya sesuai dengan kategori umur.

Program Pojok Baca yang digagas peserta KKN di Desa Sranten mengutamakan pemilihan kategori buku bacaan untuk anak-anak seperti, buku dongeng, buku legenda, buku kisah-kisah nabi dan buku pelajaran.

"Pojok Baca ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak-anak dengan buku bacaan yang disukai dan sesuai dengan usia anak-anak," jelas mahasiswi Program Studi Sastra Indonesia itu.

Guna mematik semangat baca anak-anak, peserta KKN membuat inisiasi dengan mengambil jam pembelajaran di TPQ untuk melakukan gerakan baca buku bersama.

Pelaksanaanya anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok kelas dengan kategori sama seperti kelas 1 dan 2 SD digabung kemudian membaca buku bacaan yang sesuai dengan kriteria maupun kemampuan anak-anak.

Anisa Nur, salah satu peserta KKN yang menjadi pendamping anak-anak mengaku senang dengan adanya kegiatan Pojok Baca tersebut.

Menurutnya, semangat baca menjadi sebuah poin untuk semangat belajar ke depan. Selain itu, ia berharap anak-anak bukan hanya membaca tetapi juga mengerti dan dapat menceritakan kembali isi dari buku yang dibaca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline