MAHASISWA PASCA PANDEMI: MENJELAJAHI TRANSFORMASI MENUJU ERA SOCIETY 5.0 - BERKEMBANG ATAU TUMBANG?
Pandemi COVID-19 telah membawa dampak yang signifikan bagi dunia pendidikan, khususnya bagi mahasiswa. Selama lebih dari satu tahun, mahasiswa harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang mengharuskan mereka beradaptasi dengan berbagai perubahan dan tantangan. Di sisi lain, pandemi ini juga menjadi momentum untuk mempersiapkan diri menghadapi era Society 5.0, yaitu era di mana teknologi digital dan data menjadi bagian integral dari kehidupan manusia. Lalu, bagaimana transformasi mahasiswa pasca pandemi menuju era Society 5.0? Apakah mereka berkembang atau tumbang di tengah situasi yang penuh ketidakpastian?
Transformasi Mahasiswa Pasca Pandemi
Salah satu transformasi yang terjadi pada mahasiswa pasca pandemi adalah peningkatan keterampilan digital. Menurut Sari et al. (2021), keterampilan digital merupakan salah satu keterampilan abad ke-21 yang penting untuk dimiliki oleh mahasiswa di era Society 5.0. Keterampilan digital mencakup kemampuan untuk menggunakan, mengembangkan, dan berinovasi dengan teknologi digital dalam konteks pembelajaran, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.
PJJ telah mendorong mahasiswa untuk lebih terampil dalam menggunakan berbagai platform pembelajaran online, perangkat lunak kolaboratif, dan alat-alat teknologi lainnya. Selain itu, PJJ juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan berinovasi dengan teknologi digital dalam bentuk proyek mandiri bersama dosen, misalnya proyek pengembangan alat pelindung diri (APD), peralatan kesehatan, atau riset terkait pandemi Kemdikbud (2020).
Transformasi lain yang terjadi pada mahasiswa pasca pandemi adalah peningkatan kemandirian belajar. Menurut Sugiyono et al. (2020), kemandirian belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan PJJ. Kemandirian belajar mencakup kemampuan untuk mengatur waktu, menentukan tujuan, memilih strategi, memantau kemajuan, dan mengevaluasi hasil belajar secara mandiri.
PJJ telah menantang mahasiswa untuk lebih mandiri dalam belajar tanpa bergantung pada kuliah tatap muka dan interaksi langsung dengan dosen. Mahasiswa harus mengandalkan teknologi untuk mengakses materi, berkomunikasi dengan dosen, dan berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka. Dalam proses ini, mahasiswa belajar untuk memiliki disiplin dan tanggung jawab diri yang lebih tinggi.
Berkembang atau Tumbang: Tantangan dan Peluang
Meskipun transformasi tersebut memberikan manfaat bagi mahasiswa pasca pandemi menuju era Society 5.0, tidak dapat dipungkiri bahwa ada juga tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menjalani PJJ. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
a. Kesulitan dalam mengakses internet atau peralatan yang diperlukan untuk PJJ. Hal ini dapat menghambat proses belajar dan mengurangi kualitas pembelajaran.
b. Kurangnya interaksi sosial dengan dosen dan rekan-rekan sekelas. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental, rasa keterhubungan, dan motivasi belajar mahasiswa.
c. Kurangnya dukungan dan bimbingan dari dosen atau institusi pendidikan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami materi, menyelesaikan tugas, atau mengatasi masalah yang timbul selama PJJ.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kerjasama antara mahasiswa, dosen, institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
a. Meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan internet atau peralatan yang diperlukan untuk PJJ bagi mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan bantuan, subsidi, atau fasilitas yang memadai bagi mahasiswa yang membutuhkan.
b. Meningkatkan interaksi sosial dengan dosen dan rekan-rekan sekelas secara virtual. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan forum diskusi online, pertemuan virtual, atau media sosial untuk berbagi informasi, pengalaman, atau dukungan.
c. Meningkatkan dukungan dan bimbingan dari dosen atau institusi pendidikan bagi mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan umpan balik, saran, atau solusi yang tepat dan cepat bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan atau masalah selama PJJ.
Kesimpulan
Mahasiswa pasca pandemi telah mengalami transformasi menuju era Society 5.0, yaitu era di mana teknologi digital dan data menjadi bagian integral dari kehidupan manusia. Transformasi tersebut mencakup peningkatan keterampilan digital dan kemandirian belajar. Namun, transformasi tersebut juga menghadapi tantangan yang harus diatasi dengan kerjasama antara mahasiswa, dosen, institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan demikian, mahasiswa pasca pandemi dapat berkembang dan tidak tumbang di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.
Referensi
Sari, D. P., Kusuma, A. S., & Widiastuti, I. (2021). Keterampilan Digital Mahasiswa Era Society 5.0 dalam Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 9(1), 1-8.
Kemdikbud. (2020). Menakar Pendidikan Pasca Pandemi COVID-19. Diakses dari 3.
Sugiyono, A., Prasetyo, B., & Wibowo, A. (2020). Kemandirian Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 5(9), 1193-1202.
Saskia Araya Desriani_202310230311374
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H