Lihat ke Halaman Asli

saskiaadia

Mahasiswa

Penyerahan Tanaman TOGA dan Pupuk Magot : Transformasi Sampah Organik menjadi Sumber Daya Bernilai

Diperbarui: 3 Januari 2025   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber : Dokumentasi Tim KKN Kelompok 2 Desa Karangdadap Periode 1  Tahun 2024/2025)

Jumat (27 Desember 2024) - Penyerahan Tanaman TOGA dan Pupuk Magot merupakan salah satu program kerja tim KKN Desa Karangdadap yang bertujuan untuk mengoptimalisasikan kebun binaan KWT ( Kelompok Wanita Tani ) dan menghasilkan pupuk yang dapat difungsikan untuk tanaman. Dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan sumber daya, telah dilaksanakan kegiatan Penyerahan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Penyerahan Pupuk Magot. Acara ini berlangsung pada hari Jumat, 27 Desember 2024 bertempat di kebun binaan KWT Desa Karangdadap, dan dihadiri oleh masyarakat dan ibu-ibu PKK.

Penyerahan Tanaman TOGA

Sebagai bagian dari program kerja mahasiswa KKN kelompok 2 Desa Karangdadap, penyerahan tanaman TOGA dilakukan untuk memperkenalkan kembali manfaat tanaman herbal dalam pengobatan tradisional. Tanaman yang diserahkan mencakup jahe, laos, kunyit, lempuyang, kunci, kumis kucing, temulawak, sereh merah, jarak kumbolo, penisilin, dan gingseng.

Selain penyerahan tanaman TOGA, penyerahan pupuk magot menjadi salah satu kegiatan program kerja kelompok 2 Desa Karangdadap. Magot yang merupakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) dikenal sebagai agen pengurai yang efektif untuk mengolah sampah organik. Penyerahan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengelola limbah organik menjadi pupuk organik berkualitas tinggi.

Manfaat Jangka Panjang

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat. Dengan adanya tanaman TOGA, masyarakat memiliki akses langsung ke bahan herbal yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Di sisi lain, pupuk magot membuka peluang bagi masyarakat untuk mengadopsi metode pertanian ramah lingkungan sekaligus mendukung pengurangan sampah organik yang seringkali menjadi masalah lingkungan.

Penutup

Dengan terlaksananya kegiatan ini, masyarakat tidak hanya diajak untuk menjaga kesehatan melalui pemanfaatan tanaman herbal, tetapi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan limbah yang sederhana namun efektif. Program ini diharapkan menjadi langkah awal menuju komunitas yang lebih sehat, mandiri, dan ramah lingkungan.

(Sumber : Dokumentasi Tim KKN Kelompok 2 Desa Karangdadap Periode 1  Tahun 2024/2025)

Instagram KKN Tematik Kelompok 2 Desa Karangdadap Universitas Pekalongan Periode 1 Tahun 2024/2025

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline