Hari masih muda saat saya menginjakkan kaki di halaman Pasar Legi, Kotagede. Udara terasa gerah akibat mendung yang tak kunjung turun menjadi hujan. Meski bukan hari pasaran, suasana pasar tertua di Yogyakarta yang sudah ada sejak abad ke-16 ini terlihat cukup riuh.
Lalu lalang manusia bercampur dengan kendaraan yang melintas di Jalan Mondorakan. Di bawah rimbunnya pohon, beberapa gerobak dawet nampak dikerumuni pengunjung. Cincau yang segar, santan putih, juruh gula jawa, dan cendol hijau yang berjajar di dalam toples besar, seolah memanggil untuk segera dinikmati.
Sayangnya kali ini saya sedang tidak tertarik menikmati segelas dawet segar. Saya lebih tertarik dengan panggung berwarna biru di sisi barat yang dikerumuni banyak orang. Riuh suara musik berpadu dengan tawa yang membuncah. Orang-orang asyik bergoyang sembari menikmati lagu yang berkumandang.
Rupanya hari itu, Sabtu, 10 September, sedang berlangsung acara Festival Pasar Rakyat. Acara ini merupakan rangkaian dari program Festival Kreatif Lokal 2022 di Yogyakarta. Festival Kreatif Lokal 2022 sendiri merupakan program CSR tahunan Adira Finance yang bertujuan untuk mendukung pariwisata, UMKM, kearifan lokal, serta ekonomi kreatif sehingga dapat mendorong kemajuan perekonomian Indonesia.
Selain PT Adira Dinamika Multi Finance sebagai penggagas kegiatan, program Festival Kreatif Lokal ini juga didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf).
Menurut Direktur Marketing Adira Finance, Swandajani Gunadi, tahun 2022 ini merupakan tahun ketiga Adira Finance berkolaborasi dengan Kemenparekraf dalam mengadakan Festival Kreatif Lokal.
Di tahun ini, Kota Yogyakarta dipilih sebagai lokasi pertama diadakannya kegiatan FKL 2022. Adapun rangkaian kegiatannya berupa Festival Pasar Rakyat di Kotagede, peresmian Desa Wisata Ramah Berkendara Rejowinangun, serta Jelajah Desa Wisata yang diikuti oleh komunitas motor.
Tentu saja bukan tanpa sebab saat menjadikan Pasar Legi Kotagede sebagai lokasi Festival Pasar Rakyat 2022. Pasar yang terletak tak jauh dari kompleks Masjid dan Makam Raja Mataram Kotagede ini merupakan pasar tertua yang ada di Yogyakarta. Di tempat inilah geliat perekonomian masyarakat Mataram Islam pada waktu itu bertumbuh.
Karena nilai sejarahnya, Pasar Legi Kotagede telah menjadi warisan budaya yang keberadaannya harus terus dilestarikan. Hingga berabad-abad kemudian, Pasar Kotagede terus tumbuh menjadi pusat perekonomian lokal masyarakat.