Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber daya alam, peninggalan sejarah, seni, dan budya yang memiliki daya tarik bagi wisatawan dunia. Bumi nusantara ini memiliki pulau-pulau dengan bentang alam nan indah membujur dari Sabang sampai Merauke, membentang dari Talaud sampai Alor. Hutan di Indonesia merupakan 10% luas hutan dunia dan merupakan eksoistem hutan tertua yang menjadi surga bagi jutaan jenis flora dan fauna. Indonesia juga memiliki taman laut yang indah lengkap dengan ekosistemnya serta memiliki 8 situs warisan budaya dunia. Karena itu menjelajahi eksotisme zamrud khatulistiwa menjadi aktivitas yang dilakukan oleh banyak orang. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat hendak menjelajahi persada nusantara ini!
[caption id="attachment_232243" align="aligncenter" width="574" caption="Menikmati indahnya bumi nusantara (doc: sash)"][/caption]
1. Budayakan Green Tourism! Apabila selama ini Anda masih melakukan perjalanan wisata dengan cara yang biasa, mulai saat ini ubahlah gaya wisata Anda dengan mengusung spirit green tourism atau wisata hijau. Anda bisa memilih aktivitas wisata yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat dan melakukan konservasi alam. Green tourism ini akan membuat Anda mampu mengapresiasi kebudayaan masyarakat dan semua perbedaan yang ada. Wawasan Anda akan semakin bertambah dengan kisah-kisah penduduk asli, mencicipi kuliner lokal, hingga mencoba beragam hal baru. Dengan melakukan green tourism, secara langsung Anda juga telah memberikan penghargaan terhadap budaya dan alam Indonesia, serta turut serta mendorong perkembangan perekonomian masyarakat lokal.
2. Meleburlah dengan masyarakat! Jika ingin mendapatkan pembelajaran dari sebuah perjalanan, cobalah melebur dalam kehidupan masyarakat lokal. Jangan menjadi pejalan yang hanya mencari kesenangan semata dengan menjadi penonton aktivitas kehidupan masyarakat, namun cobalah memahami dan melihat dari sudut pandang mereka. Berjarak dengan masyarakat lokal yang Anda datangi akan menjadikan Anda orang asing yang tidak mendapatkan apapun dari perjalanan selain euforia. Tetapi ketika Anda melebur jarak itu, Anda akan mendapatkan banyak hal berharga dan pemahaman baru dari setiap perjalanan. Bertemu banyak orang dan berinteraksi secara langsung dengan mereka akan menjadikan perjalanan Anda lebih bermakna. [caption id="attachment_232246" align="aligncenter" width="576" caption="Melebur dengan masyarakat lokal"]
[/caption]
3. Hormatilah perbedaan dan kearifan lokal tiap daerah! Istilah “di mana langit dijunjung di situ bumi dipijak” harus menjadi kalimat yang Anda perhatikan dan aplikasikan dalam setiap perjalanan. Luasnya wilayah Indonesia dan beragamnya budaya yang Anda menjadikan kita sering menemui banyak perbedaan sehingga memunculkan culture shock. Jangan pernah menentang, melanggar, atau menghina kearifan lokal yang dipercayai masyarakat. Meskipun beberapa hal mungkin terlihat konyol dan tidak masuk akal di pemikiran Anda. Sebagai tamu yang baik, patuhilah setiap peraturan yang ditetapkan oleh masyarakat lokal sebagai tuan rumah. Semakin Anda memahami dan menghargai mereka, semakin banyak pula pengalaman yang Anda dapatkan dari perjalanan. [caption id="attachment_232248" align="aligncenter" width="576" caption="Labuhan Merapi (pic: Allan Nobita)"]
[/caption]
4. Hargai mereka yang sedang beribadah! Banyak tempat peribadatan di Indonesia yang kini berkembang menjadi tempat wisata, atau tempat wisata yang juga menjadi tempat ibadah. Sebut saja Candi Borobudur, Candi Prambanan, Masjid Agung Jawa Tengah, Gereja Blenduk, Klenteng Sam Po Kong, Gua Maria Sendangsono, dan masih banyak lagi. Tak ada salahnya Anda berwisata ke tempat-tempat tersebut. Namun satu hal yang harus Anda perhatikan adalah jangan sampai aktivitas Anda mengganggu mereka yang sedang beribadah. Anda boleh memotret saat perayaan waisak di Candi Borobudur, perayaan Tawur Agung Kasanga di Candi Prambanan, atau Mulang Pakelem di Danau Segara Anak, namun jangan sampai aktivitas dan suara Anda mengganggu kekhusyukan umat yang sedang berdoa.
[caption id="attachment_232249" align="aligncenter" width="583" caption="Melasti Parangkusumo (foto by: Alan Nobita)"]
[/caption]
5. Jadilah fotografer yang beretika! Traveling dan fotografi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Merebaknya jejaring media sosial semakin menambah alasan pentingnya membawa kamera, berfoto-foto, lantas memamerkannya pada teman-teman. Sebagai traveler yang cerdas, Anda harus mengerti etika saat mengambil gambar. Pastikan saat mengambil gambar tidak mengganggu fotografer lain maupun masyarakat yang menjadi obyek bidikan Anda. Jangan mengeluarkan kamera jika jelas-jelas ada peraturan di larang memotret. Jika sedang berada di tempat-tempat yang isakralkan oleh masyarakat lokal dan Anda tidak tahu peraturan yang ada, pastikan meminta ijin dulu sebelum mengambil gambar.
[caption id="attachment_232251" align="aligncenter" width="560" caption="Jadilah fotografer yang beretika (pic: Sash)"]
[/caption]
Memahami, menghargai, dan menghormati. Tiga hal tersebut merupakan kata kunci yang harus dipegang teguh dalam setiap perjalanan. Karena pemahaman, penghargaan, dan penghormatan terhadap tempat-tempat dan masyarakat yang kita datangi menjadikan kita lebih bijak dan peka. Kini, persiapkanlah diri Anda untuk menjelajahi mahakarya Indonesia! Are you ready?
[caption id="attachment_232253" align="aligncenter" width="560" caption="Persiapkan diri menjejalah mahakarya Indonesia! (pic: sash)"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H