Minggu 14 Juli 2019, Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato "Visi Indonesia" di Sentul International Covention Center (SICC), Jawa Barat.
Dalam pidatonya, Presiden menyebutkan ada lima tahapan besar yang akan dilakukannya bersama Ma'ruf Amin untuk menjadikan "Indonesia Hebat", yaitu melanjutkan pembangunan infrastruktur, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), membuka investasi seluas-luasnya, reformasi birokrasi, dan penggunaan APBN tepat sasaran.
Menurut Presiden, setelah fokus pada pembangunan infrastruktur pada 2014-2019, visi Indonesia 2020-2024 adalah menjadikan pembangunan SDM sebagai prioritas utama karena SDM merupakan aspek strategis dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan tantangan global.
Komitmen pemerintah untuk penguatan SDM dapat dilihat antara lain dari kebijakan anggaran untuk penguatan SDM yang meliputi sektor pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
Ketiga mata anggaran ini secara kumulatif mengalami kenaikan cukup signifikan dalam APBN 2020. Untuk sektor pendidikan saja, misalnya, pemerintah menaikan anggaran menjadi sebesar 29,6 persen dari Rp. 390,6 triliun pada realisasi anggaran 2019 menjadi Rp. 505,8 triliun pada APBN 2020. Pertanyaannya kemudian apakah upaya ini akan mampu mendorong peningkatan kualitas SDM?
Bagaimana upaya strategis untuk membangun SDM yang berkualitas sehingga mampu mewujudkan kemajuan bangsa? Apakah budaya literasi memiliki relevansi untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga pada gilirannya dapat mendorong pencapaian kemajuan dan keunggulan bangsa secara signifikan?
HUT RI dan HAI
Pada bulan Agustus - September tahun ini, ada dua momentum penting dengan dua tema aktual yang relevan dan sinergis satu sama lain. Pertama, Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia 17 Agustus 2019 yang mengusung tema "SDM Unggul Indonesia Maju". Kedua, Hari Aksara Internasional (HAI) ke-54 pada tanggal 8 September 2019.
Peringatan dan perayaan HAI secara nasional disambut dengan kegiatan Festival Literasi Indonesia di Makassar, 5-8 September 2019 dengan tema "Literasi Maju, Indonesia Unggul". Tema "SDM Unggul Indonesia Maju" dan "Literasi Maju, Indonesia Unggul" menurut hemat saya dapat dikawinkan secara serasi menjadi judul artikel ini: "SDM Literat, Indonesia Hebat". Lantas apa hubungannya SDM, literasi, dan Indonesia hebat?
Dalam buku Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional (2017), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebutkan bahwa sejarah peradaban umat manusia yang maju tidak dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang banyak.
Menurutnya, bangsa yang besar ditandai dengan masyarakatnya yang literat, yang memiliki peradaban tinggi, dan aktif memajukan masyarakat dunia.