[caption caption="Mobil patroli polisi sedang berjaga di ruas jalan tol Cipali/sofian asgart"][/caption]
Setelah tol Cipali beroperasi, Jakarta-Cirebon terasa semakin dekat ...
Obsesi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memecah kemacetan di jalur Pantura tampaknya akan terwujud. Sebagaimana biasanya, musim mudik lebaran selalu diikuti persoalan klasik yang sulit dihindari, salah satunya dan terutama adalah dalam penanganan kemacetan di sejumlah titik. Kemacetan terparah terutama sering terjadi di jalur Pantura yang menjadi jalur favorit para pemudik.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pembangunan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) selain untuk memperlancar pergerakan arus lalu-lintas jasa angkutan barang dan orang antara Cikampek-Karawang-Palimanan hingga Cirebon, jalur ini juga diharapkan mampu mengurai kemacetan di sepanjang jalur pantai utara Jawa Barat hingga ke wilayah Jawa Tengah. “Jika sebelumnya para pemudik harus terjebak kemacetan di simpang Jomin, Cikampek hingga Cirebon hingga menghabiskan waktu berjam-jam di situ, kini kita bisa bernapas lega karena perjalanan akan jauh lebih lancar menuju Cirebon hingga perbatasan Jawa Tengah,” ujar Hadimuljono seperti dikutip Majalah KIPRAH Volume 68/Tahun XV/Juni-Juli 2015.
Obsesi yang terwujud
Menghadapi masa mudik lebaran 2015, proyek jalan tol Cipali memang terus dikebut dengan harapan jalan ini dapat segera dimanfaatkan. Wisnu Dewanto, Corporate Affair PT. Lintas Marga Sedaya (PT. LMS), perusahaan swasta yang mendapat konsesi pengelolaan tol Cipali menuturkan bahwa pembangunan proyek tol Cipali dilakukan dengan skema pembiayaan privat public partnership, yaitu kerjasama pemerintah dan swasta yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pendanaan. Dalam implementasinya, pemerintah menetapkan PT. LMS sebagai pemegang konsesi dengan pemegang saham PLUS Expressways Berhad (55%) dan PT. Bhaskara Utama Sedaya (45%). Pembangunan tol Cipali menjadi megaproyek dengan pendanaan terbesar dalam sejarah pembangunan jalan tol di Indonesia dengan nilai investasi sekitar 12,5 triliun. Mengingat proyek yang sangat besar, pembangunan tol Cipali melibatkan 22 bank dan institusi finansial lain melalui sindikasi perbankan, antara lain dan terutama Bank Central Asia (BCA) dan Bank DKI yang menjadi motor utamanya.
[caption caption="Sebuah mobil melintas di gerbang tol Palimanan ... /sofian asgart"]
[/caption]
Kerja keras PT. LMS ternyata tidak sia-sia. Setelah sebelumnya proyek ini tertunda-tunda, kini jalan tol yang disebut-sebut sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia itu benar-benar terwujud. Saat peresmian tol Cipali 13 Juni lalu, Presiden Jokowi memberi apresiasi tersendiri. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi memuji PT. LMS yang menurutnya telah menyelesaikan pembangunan tol Cipali lebih cepat dari waktu yang ditargetkan. “Saya memberi apresiasi yang besar terhadap pelaksana jalan tol ini karena saya memberi target agar sebelum lebaran selesai ternyata sebelum puasa sudah jadi,” tutur Jokowi.
Banyak pihak menyambut gembira peresmian tol Cipali. Sejumlah pengemudi yang biasa melintasi trayek Jakarta-Cirebon merasa diuntungkan dengan beroperasinya tol Cipali. “Pastilah nanti bisa lebih cepat dan lebih enak pakai jalur tol ini,” ujar salah seorang sopir PO. Santoso yang sedang istirahat di rest area Km. 102 di sekitar wilayah Majalengka. “Paling tidak kita akan terhindar dari kemacetan di Simpang Jomin yang paling parah itu,” ucap personil bis lainnya menimpali. Deni, salah satu kawan saya penggila kuliner seperti tak mau ketinggalan berkomentar. “Empal Gentong Cirebon sekarang makin gampang dong. Jakarta-Cirebon bisa kita tempuh 3 jam saja,” ujarnya bersungut-sungut. Bahkan bukan hanya Jakarta-Cirebon yang kini waktu tempunya kian pendek, tapi juga Bandung-Cirebon. Kawan lama saya, Anni yang bermukim di Bandung menuturkan bahwa perjalanan Bandung-Cirebon via Cipali saat ini dapat ditempuh lebih cepat. "Bandung-Cirebon lewat tol Cipali kurang lebih hanya butuh waktu dua jam saja," ujarnya.