Ingatkah saat kita naik ke puncak Penanjakan
memandangi keelokan gunung Bromo berselimut kabut aneka warna
semburat di udara,
dan pendar cahaya kemerahan itu menyaput pipimu yang merona
Lalu kuceritakan padamu kisah panjang tentang perjalanan menempuh onak dan duri, kadang melambung di puncak
kejayaan, kadang melambung dengan keras ke bawah bumi
Kuceritakan padamu kisah panjang sambil kueja rona matamu
seperti pedang amor yang menembus jantungku
Kuceritakan padamu kisah panjang sambil mengelus
rambutmu yang bergelombang seperti hatiku yang
bergelinjang oleh asmara
Hawa dingin puncak penanjakan merayap dari kaki sampai ubun
kita berdekapan memandangi simponi kabut dan pelangi berpendaran, lautan pasir Bromo
yang pelahan menyembul oleh cahaya pagi,
bunga-bunga edelweiss yang bermekaran
Dan kubisikkan kata
duh aku cinta
Surabaya, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H