Lihat ke Halaman Asli

Sasetya wilutama

Penulis. Pemerhati budaya

Kebangkitan Wayang Jekdong di Sidoarjo

Diperbarui: 26 Januari 2024   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tari Remo pada pembukaan gelaran wayang jek dong. (foto : Ki Toro)

Kebangkitan Wayang Jekdong, khususnya gagrak Porongan akan digulirkan di Sidoarjo, saat hari jadi Kabupaten  Sidoarjo yang ke 165. Dari beragam acara perhelatan ultah, diagendakan pagelaran  wayang jekdong gagrak Porongan di 12 titik berbeda di wilayah Sidoarjo. 

Demikian hasil pertemuan para dalang wayang jekdong yang diprakarsai Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) di rumah budaya S. Karno, Wunut, Porong, Minggu (20/01/2024).

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain,   Ribut Wiyoto,  Ki Toro, Ki Surono, Ki Yohan Susilo, Ki Fachri, Cak Tawar, Ki Pringgo, Ki Didik Iswandi, dan tiga Dewan Pakar Dekesda yakni Dr. Autar Abdillah, Soekarno dan Suwarmin. 

Disepakati, pelaksanaan pagelaran wayang jekdong secara serentak di 12 tempat akan dilaksanakan pada tanggal 20 dan 28 Pebruari 2024.

Menurut Ketua Umum Dekesda, Ribut Wiyoto,  jadwal itu belum disinkronkan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo sebagai leading sector. 

Penetapan jadwal final akan ditetapkan dalam pertemuan lanjuta. Ribut  akan berkoordinasi dengan dinas terkait dalam pembiayaan dan segala persiapan perhelatan.

Dalam pertemuan tersebut juga ditetapkan tim kurator yang dinilai memiliki dedikasi tinggi dan pengetahuan yang cukup mengenai pedalangan gagrak Porongan. Yaitu, Ki Surwedi dari Plumpung, Balungbendo, yang akan menangani bidang pakeliran. 

Dalang sepuh ini sudah bertahun-tahun konsisten mendalang wayang jekdong. Untuk sabetan atau gerakan wayang ditangani dalang Ki Surono Gondo Taruno dari Desa Janti, Balong Bendo. Suwarmin dari Dewan Pakar Dekesda akan menangani gamelan. 

Ki Pringgo Jati Rahman yang baru lulus dari Program Studi Seni Pedalangan, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, menggarap aspek sanggit. Ribut sendiri akan menangani unsur sastra. 

Sedangkan rangkaian seluruh mata acara ditangani dalang Ki Toro yang memiliki latar belakang dan pengalaman panjang di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Jatim.

Wayang kulit Jek Dong adalah salah satu warisan budaya asli Jawa Timur yang penyebarannya di daerah Mojokerto, Malang, Porong, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline