Sejak dulu, prestasi seseorang selalu di anggap remeh di mata para petinggi maupun masyarakat. Sebagai contoh, pada masa era Presiden Soeharto, B.J. Habibie menjadi orang pertama yang menciptakan pesawat terbang di Indonesia yaitu N250 Gatot Kaca. Namun, proyek pesawat ini tidak di teruskan dikarenakan adanya krisis moneter sehingga tidak ada pasokan subsidi, padahal jika subsidi itu terus berjalan pesawat N250 Gatot Kaca menjadi pesawat yang paling mendunia saat ini. Setelah kegagalan pembuatan pesawat N250 Gatot Kaca, B.J. Habibie kembali membuat rancangan pesawat lagi yang diberi nama R80 yang seharusnya selesai pada tahun 2024 ini, akan tetapi rancangan tersebut akhirnya dihapus dari PSN karena pemerintah tidak menyanggupi untuk memberikan dana pada pengembangan proyek R80
Sampai saat ini pun prestasi bukan menjadi hal yang spesial, pada masa ini orang terkenal bukan karena prestasi mereka, tetapi lebih menonjolkan hal yang tidak penting seperti konten prank, roasting, joget di depan hp, kasus perceraian, dan permasalahan individual. Dari berbagai masalah itu mereka malah dengan mudahnya mendapatkan uang. Banyak stasiun televisi yang mengundang orang-orang yang tidak memiliki hal yang bisa dicontoh untuk masyarakat, tetapi mereka lebih banyak mengundang orang-orang yang bermasalah dan haus validasi
Padahal banyak sekali anak bangsa yang berhasil mencetak prestasi, tetapi seakan mereka tutup mata dengan semua hal tersebut. Sebagai contoh seperti penemuan mobil listrik karya anak SMK di Solo, kemenangan salah satu putri Indonesia sebagai Miss Supranatural 2024, lalu banyak sekali putra putri dari daerah timur berhasil mencetak prestasi bukan hanya di kancah nasional tetapi berhasil mencapai kancah internasional. Namun mereka tidak mendapatkan feedback sekalipun itu dari negara sendiri, bahkan hanya sebuah apresiasi kecil dari masyarakat mereka tidak mendapatkan itu. Hanya segelintir orang yang tahu tentang prestasi mereka, padahal seluruh dunia tahu netizen Indonesia bukan hanya seperti sekumpulan semut, tetapi mereka para putra putri berprestasi tidak ternotice oleh masyarakat.
Bisa di simpulkan bahwa pemikiran masyarakat Indonesia saat ini dalam keadaan cemas dan haus validasi, "orang semakin bermasalah akan semakin terkenal" itu sudah seperti prinsip ataupun syarat menjadi orang terkenal di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H