Menyebut negara Korea Selatan banyak hal yang bisa dijabarkan mulai dari musik, film, makanan, teknologi sampai pariwisata. Keberhasilan Korea menjadi kiblat baru bagi industri entertainment membuat orang berlomba-lomba untuk menjadi penyanyi atau artis.
Keberhasilan Korea perlu menjadi contoh bagi kita semua bagaimana sebuah negara bisa menjual budaya dan industri kreatif lainnya menjadi sebuah pendapatan negara yang sangat besar. Sebetulnya Korea punya banyak kesamaan dengan Indonesia misalnya merdeka di bulan Agustus dan pernah dijajah Jepang, budaya serta kebiasaan masyarakat juga hampir mirip. Kerjasama bilateral antara Korea dan Indonesia juga sudah berjalan lima puluh lima tahun artinya sudah dekat dan penting untuk dioptimalkan.
Melihat pentingnya Korea bagi kemajuan industri kreatif maupun teknologi bagi Indonesia, pak Gandi Sulistiyanto atau yang akrab dipanggil pak Sulis memiliki misi penting saat dilantik menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan pada 17 November 2021 di Istana Negara. Misi penting pak Sulis antara lain mengajak perusahaan biomedical serta alat kesehatan Korea untuk investasi di Indonesia, mendorong pengusaha Indonesia untuk rajin pameran supaya produk Indonesia lebih dikenal di Korea, menawarkan Chairman Hyundai untuk investasi di pendidikan vokasi Indonesia.
Dalam bidang budaya pak Sulis memiliki target meningkatkan kerjasama perguruan tinggi dan lembaga bahasa kebudayaan, riset, sejarah antara Indonesia dan Korea. Kalau saya pribadi sebagai penikmat film berharap pak Sulis bisa menjembatani film Indonesia bisa diputar di bioskop Korea dan mendorong sineas muda berkolaborasi dengan sutradara handal Korea karena terbukti beberapa film dari Korea berhasil mendapatkan penghargaan dari Academy Awards.
Pak Sulis sebelum ditunjuk sebagai duta besar memiliki pengalaman sebagai karyawan hingga komisaris di beberapa perusahaan besar juga memiliki banyak pengalaman organisasi bidang pendidikan dan olahraga. Tentunya pak Sulis akan mudah berdiplomasi dengan para pengusaha Korea demi meningkatkan investasi di Indonesia.
Bagi beliau penunjukan langsung oleh bapak Presiden merupakan kesempatan untuk berdarma bakti pada negara dan kesempatan yang belum tentu semua orang bisa. Pilihan pak Jokowi tentu ada alasannya dengan pengalaman 39 tahun sebagai pebisnis tentu Pak Sulis akan memberikan gaya baru dalam berdiplomasi sehingga bisa memberi keuntungan bagi ekonomi Indonesia.
Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan Pak Sulis menerima amanah sebagai duta besar, bukan dari sisi komersial atau pendapatan. Karena menjadi dubes adalah, pertama mengabdikan karya kepada Pemerintah, kedua mencatatkan legacy bagi keturunan saya, anak cucu saya, dan ketiga legacy kepada teman-teman atau junior saya di dunia usaha, kalangan profesional. Bahwa seorang profesional, juga dapat menjadi duta besar mewakili negara.
Pak Sulis juga sangat menghormati Pak Umar Hadi sebagai diplomat karir yang telah bekerja dengan baik di Korea sehingga tinggal menambahkan kreasi baru di program selanjutnya. Indonesia juga bisa belajar bagaimana Korea bisa menerapkan Paris Agreement tentang lingkungan dan mulai menerapkan green economy secara bertahap di tahun-tahun mendatang.