Sebelas hari menuju kemenangan atau Idul Fitri biasanya disibukkan dengan mudik ke kampung halaman. Selain mudik saya juga biasanya menerima paket atau hadiah lebaran dari kerabat yang berisi makanan atau peralatan rumah tangga. Namun karena tahun ini ada kebijakan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar maka membeli hadiah lebaran terpaksa dialihkan menjadi online.
Hadirnya pandemi membuat pola kehidupan masyarakat berubah. Para pedagang di pasar tradisional kini mau tak mau mengirim pesanan ke rumah pembeli supaya bisa bertahan. Begitu juga penjual parcel yang biasanya ramai di pusat perbelanjaan atau supermarket kini beralih ke marketplace supaya pembeli bisa tetap aman mengirim hadiah lebaran.
Pilihan untuk hadiah lebaran kini semakin beragam jika dahulu biasanya makanan atau minuman, kini juga tersedia perkakas rumah tangga seperti alat makan, alat memasak, sprei, alat kecantikan atau make up, dan paket ibu dan bayi. Harganya juga terjangkau mulai dari Rp 50.000 sampai lebih dari 1 juta jadi bisa menyesuaikan kebutuhan pengirim atau penerima paket. Masyarakat yang membeli juga tidak repot membungkus, menulis kartu ucapan dan mengirim
Bagi saya pilihan untuk membeli online lebih tepat dan aman di situasi seperti sekarang. Selain lebih praktis, pilihan beragam, harga yang bisa menyesuaikan, banyak promo menarik, juga mendorong UKM untuk menggunakan teknologi untuk memasarkan produk mereka. Beberapa marketplace besar di Indonesia seperti tokopedia, bukalapak, lazada, shopee, blibli sudah banyak melibatkan UKM untuk menjadi mitra bahkan memberi pelatihan ilmu digital marketing agar bisa bersaing secara global. Pemerintah juga banyak mendukung agar produsen atau pemilik usaha di berbagai daerah menjual barang secara online maupun offline.
Marketplace atau e-commerce yang menawarkan hadiah lebaran juga semakin variatif jadi masyarakat memiliki banyak pilihan mau mengirimkan hadiah yang sesuai dengan keuangan dan kebutuhan penerima. Untuk masyarakat perkotaan menurut saya belanja melalui platform online sudah menjadi kebutuhan mungkin lain halnya jika berada di kota kecil yang akses internet masih minim. Mengirim paket lebaran dilakukan secara langsung tapi harus memperhatikan kebersihan dan keamanan.
Untuk merubah kebiasaan membeli hadiah lebaran menjadi online bagi generasi yang sudah berusia lima puluh tahun lebih memang tidak mudah. Ini menjadi kesempatan bagi generasi milenial dan generasi "z" untuk mengajarkan teknologi supaya terbiasa belanja dari marketplace dari gawai atau ponsel pintar.
Momen ini bisa menjadi alih teknologi bagi anak muda ke orang lebih dewasa, pedagang tradisional meluaskan jangkauannya melalui marketplace, mendorong pemerintah membangun infrastruktur lebih baik supaya internet murah dan cepat bisa menjangkau hingga pelosok Indonesia.
Belum terlambat untuk belajar supaya bisa menggunakan internet dalam memudahkan pekerjaan termasuk menjual atau membeli barang. Perbanyak referensi dengan membaca di internet atau menonton video tutorial kemudian tergabung dalam komunitas yang memiliki keinginan untuk belajar atau berjualan secara online. Karena sekarang banyak pelatihan bagi individu atau komunitas yang ingin meningkatkan pendapatan dengan menjual barang melalui marketplace.