Lihat ke Halaman Asli

Nur Annisa Hamid

blogger dan content creator

Melawan Penindasan dengan Kekuatan Fisik yang Super

Diperbarui: 1 Maret 2018   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum perang dunia dimulai, kisah masyarakat yang tertindas oleh penguasa yang kejam dan sewenang-wenang banyak ditulis dalam sebuah buku bahkan dituangkan ke dalam layar lebar menjadi sosok pahlawan pembela masyarakat lemah.

Biasanya dalam masyarakat yang tertindas akan ada seorang yang memiliki kemampuan lebih baik secara fisik ataupun strategi untuk membela kaumnya dan melawan pemimpin yang kejam dan otoriter. Ada beberapa tokoh legenda yang terkenal dan sudah diangkat ke layar lebar maupun layar kaca seperti Hercules, Robin Hood, dan Samson. 

Nah karakter terakhir belum pernah saya lihat di dalam layar lebar maupun layar kaca hanya mendengar dari beberapa orang akan kekuatan supernya. Ternyata sosok Samson yang kuat dan banyak dikenal membuat salah satu produksi film asal Hollywood mengangkat ceritanya ke dalam layar lebar. Film berjudul Samson diproduksi oleh Pure Flix, disutradarai oleh Bruce MacDonald. Dan akhirnya saya mendapat kesempatan untuk menonton film Samson sebelum ditayangkan di bioskop bersama Komik tanggal 20 Februari 2018 di Cinemaxx Semanggi. 

rsz-p-20180220-183354-5a97b4a1cf01b440f27b5862.jpg

Tokoh Samson diperankan oleh aktor Taylor James yang menjadi penduduk Ibrani di perkampungan kecil di balik gunung. Diceritakan dalam film masyarakat Ibrani selalu tertindas bahkan hasil panen selalu diambil paksa sampai hampir kelaparan. Samson yang memiliki kekuatan besar dan percaya akan Tuhannya ingin membela kaumnya agar tidak terus-terusan ditindas. 

Suatu hari tanpa sengaja ia bertemu gadis asal Romawi yang menjadi pelayan pangeran Rallah yang kejam dan otoriter. Ia pun jatuh cinta dan berniat menikahinya walaupun ditentang orang tua dan teman-temannya. Ternyata pernikahan itu hanya berlangsung sebentar karena Rallah membunuh istrinya dan membuat Samson murka sehingga membunuh ribuan tentara dalam satu hari. 

Karena kecerobohannya pangeran Rallah pun ditugaskan ke Mesir selama beberapa tahun. Obsesi pangeran Rallah yang ingin merebut kekuasaan menjadi raja tidak berhenti. Seusai bertugas, ia ingin menghancurkan Samson dengan menyuruh Delilah istrinya untuk mendekati Samson dan mencari kelemahannya. 

Sayangnya Samson yang memiliki kekuatan besar tidak menghiraukan anjuran adiknya untuk melakukan perlawanan malah jatuh cinta untuk kedua kalinya. Kelemahan Samson pun diketahui sehingga ia ditahan dan akan dibunuh di depan masyarakat. Tokoh Samson digambarkan kurang cerdas dan lemah terhadap wanita sehingga mudah diketahui kelemahannya oleh wanita cantik.

Alur cerita yang cenderung datar dan efek visual yang kurang menarik membuat cerita film agak membosankan. Padahal jika dieksplore lebih dalam maka bisa menjadi film yang menarik seperti Thor. Karena dalam film ini banyak adegan kekerasan dan dewasa sebaiknya film ini ditonton oleh dewasa bukan remaja atau dewasa. 

Hal positif yang terdapat dalam film ini ialah Samson selalu percaya akan kekuatan Tuhan dan selalu berdoa meminta kekuatan untuk membinasakan pemimpin yang kejam dan serakah. Di akhir film ia memilih mati bersama rakyat yang kejam karena ingin mengakhiri penindasan dan membayar kesalahan yang ia perbuat. 

rsz-img-20180220-wa0038-5a97b5345e137367f14877a2.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline