Lihat ke Halaman Asli

Nur Annisa Hamid

blogger dan content creator

Review Film Rafathar: Ketika Bayi Lucu dan Menggemaskan Membuat Penculiknya Jatuh Hati

Diperbarui: 21 Agustus 2017   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Kehidupan Raffi Ahmad yang saat ini menjadi sorotan membuatnya melebarkan sayap tidak hanya menjadi presenter namun juga membuka berbagai bisnis mulai dari kuliner, pakaian hingga produksi film.

Tahun 2017 ini, Raffi Ahmad membuat terobosan dengan memproduksi film keluarga dengan bintang utama Rafathar yang juga anaknya bekerja sama dengan Aggy Umbara sutradara Warkop DKI Reborn Part 1. Jika sebelumnnya Aggy Umbara berperan sebagai sutradara kini berkolaborasi dengan Raffi Ahmad menjadi produser.

Film ini ditujukan untuk keluarga sehingga orang tua bisa membawa anak-anak ikut menonton ke bioskop. Untungnya saya berkesempatan menonton gala premier pada tanggal 5 Agustus 2017 di CGV Grand Indonesia. Begitu sampai ternyata bioskop sudah sangat ramai karena ada beberapa kegiatan sebelumnya yaitu jumpa fans dari beberapa pemain film seperti Arie Untung, Agus Kuncoro, Babe Cabita, Raffi Ahmad, dan Nagita Slavina.

Film diawali ketika seorang profesor yang diperankan Hengky Solaiman berusaha mengeluarkan bayi dari laboratorium dan menaruhnya di depan sebuah rumah. Bagi pasangan artis merasa beruntung menemukan balita karena mereka sudah lama belum memiliki keturunan. Ternyata bayi tersebut bukan bayi biasa namun balita yang memiliki kemampuan khusus.

Hilangnya bayi tersebut dari labotarium membuat pihak tertentu membuat Viktor Tradisi (Agus Kuncoro) menyuruh kedua anak buahnya Jony Gold dan Popo Palupi menculik Rafathar dengan bayaran tiga kali lipat dari biasanya. Kedua penculik ini pun beraksi menculik Rafathar di rumah orang tua angkatnya namun ternyata mereka kewalahan karena kemampuan Rafathar yang tidak biasa.

Awalnya kedua penculik ini kewalahan karena Rafathar yang aktif dan menyebabkan keributan besar di acara Pekan Raya Jakarta. Namun begitu Rafathar berhasil diserahkan kepada pihak intelijen dan mendapatkan uang banyak, kedua penculik ini pun menyesal dan jatuh hati akan kepolosan Rafathar.

Tanpa disengaja ada rahasia penting mengapa Rafathar dibutuhkan pihak intelijen dan mereka ingin menyelamatkan Rafathar dari orang yang berniat tidak baik. Jony Gold dan Popo lalu memberikan informasi ke polisi dan detektif Julie agar bisa mengembalikan Rafathar kepada orang tua angkatnya.

Sekilas ketika menonton film ini, saya teringat film Babys Day Out dimana bayi bisa menyelamatkan diri dari penculik di kota besar dengan aksi polosnya. Selain itu film ini menggunakan teknologi CGI yang menelan biaya tidak sedikit.

Walaupun memang berbeda dibanding dengan film keluarga lainnya namun ada beberapa dialog yang masih kurang cocok untuk penonton anak-anak di film ini. Untuk cerita dan plot lumayan menarik dan ada pesan moral yang baik untuk keluarga agar membesarkan anak penuh cinta kasih walaupun bukan anak kandung.

Penasaran dengan akhir film Rafathar? Anda bisa menyaksikan di bioskop terdekat karena sudah mulai ditayangkan sejak 10 Agustus 2017 di beberapa kota di Indonesia. Bagi yang ingin menonton film bersama anak-anak, Rafathar bisa menjadi pilihan karena aksi lucu Rafathar yang menggemaskan dan cerita yang sederhana walaupun penempatan produk dalam film terasa agak mengganggu.

Selamat untuk Aggy Umbara dan tim dalam memproduksi film dengan inovasi baru menggunakan teknologi canggih walaupun belum sesuai dengan ekspetasi banyak orang. Semoga film berikutnya bisa lebih baik dalam penggunaan teknologi dan penyusunan alur cerita yang lebih sederhana untuk penonton anak-anak.

Dok.pribadi

               



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline