Bicara makanan tentu semua orang suka dan butuh makanan. Karena tanpa makanan membuat hidup menjadi kurang berwarna. Makanan kini dengan mudah ditemukan di mana saja baik di restoran, warung tenda, kafe dan acara festival tahunan. Berbagai jenis makanan kini hadir menyesuaikan selera orang yang semakin beragam. Makanan tradisional pun banyak dimodifikasi mengikuti makanan barat yang semakin menjamur di masyarakat.
Untuk memfasilitasi agar berbagai jenis makanan bisa digabungkan juga di satu tempat baik makanan tradisional dan modern. Salah satu tempat nongkrong yang eksis di Jakarta Utara La Piazza Mall Kelapa Gading mengadakan acara untuk pecinta kuliner yaitu Jakarta Street Food Festival 2015. Event ini diadakan dari tanggal 6 sampai 15 November 2015. Tempat kegiatan ini di lapangan terbuka yang cocok buat nongkrong di siang atau malam hari. Sudah lama saya mendengar kalau La Piazza sering mengadakan event kuliner namun saya belum bisa datang dan menikmati.
Kesempatan itu akhirnya datang ketika Kompasiana Penggila Kuliner (KPK) mengadakan grebek untuk mencoba dan melihat langsung berbagai jenis makanan yang ada. Saya dan teman-teman KPK berkumpul di meja depan panggung tanggal 15 November 2015 jam 15.00. Masing-masing mendapat voucher Rp 100.000 yang bisa digunakan untuk membeli berbagai jenis makanan dan minuman. Walau masih panas pengunjung yang datang sudah cukup banyak dan terlihat antrean di booth makanan. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk “blusukan” melihat berbagai jenis makanan dari ujung ke ujung.
Ternyata berbagai jenis makanan tersedia baik itu makanan asing seperti spaghetti, pasta, pizza, curros kemudian makanan Indonesia seperti mie ayam, mie jawa, sate Padang, soto Banjar, dan nasi goreng mafia. Tersedia pula makanan ringan yang sedang tren seperti kue cubit, crepes, dan French fries. Setelah blusukan ke berbagai booth yang ada, hal pertama yang saya beli adalah minuman yang dingin supaya lebih segar, kemudian saya membeli frech fries atau kentang goreng dengan saus honey mustard dan hot sauce. Dua botol minuman dingin yang saya beli masing-masing harganya Rp 7000 dan French fries Rp 25.000
Setelah membeli tidak afdol jika tidak difoto, maka ketika saya datang teman-teman KPK tidak sabar untuk memotret dari berbagai sudut. Tak lama yang lain juga membawa makanan yang berbeda dan kami saling bergantian memotret dan mencoba makanannya. Wah rasanya senang bisa mencoba berbagai jenis makanan dan menikmati suasana tempat terbuka yang nyaman. Menjelang malam kegiatan pun mulai bertambah, panitia juga mengadakan kegiatan food styling yang melibatkan pengunjung dengan hadiah yang menarik.
Di malam hari pengunjung dihibur oleh alunan musik dari band akustik yang membawakan lagu-lagu yang sedang populer saat ini. Rasa lapar pun kembali terasa di malam hari, membuat saya mencari makanan yang hangat dan mengenyangkan. Saya memilih kue cubit green tea dengan topping ovomaltine agar menjadi makanan penutup. Untuk makan malam saya memilih mie godog jawa yang antriannya terlihat sangat banyak. Setelah menunggu lima belas menit lebih, akhirnya saya bisa menikmati mie godog jawa yang gurih dan hangat.
Sambil menikmati alunan musik terlihat pengunjung yang datang semakin ramai. Tak lupa saya mencicipi kue cubit yang manis dan imut sebagai hidangan penutup. Wah rasanya saya tidak ingin pulang dan terus menikmati aneka jenis makanan lain yang juga tak kalah enaknya. Walaupun sudah cukup lelah “blusukan” mencari makanan yang tepat, namun terbayarkan setelah menikmati makanan yang enak dari berbagai booth. Untuk membayar makanan, pengunjung hanya perlu membeli kartu seperti atm dan bisa diisi dengan nominal yang bervariasi mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 100.000
Dengan adannya kartu ini, pengunjung bisa membeli makanan dengan praktis karena dengan menunjukkan ke masing-masing booth atau kasir bisa langsung digesek. Tidak perlu mengeluarkan uang receh untuk membayar. Harga makanan yang dijual cukup terjangkau mulai dari dua puluh ribuan hingga ratusan ribu. Ketika saya “blusukan” booth makanan yang cukup ramai ialah Mee Van Java karena memasak menggunakan wajan yang besar dan tungku, What The Fries yang menyajikan kentang dengan berbagai saus seperti bolognaise, honey mustard, cheese, hot, dan wasabi, Bakmi 99, dan es serut Garut.
“Blusukan” kali ini terasa menyenangkan walau harus berdesakan dengan pengunjung yang lain tapi puas ketika menikmati aneka makanan yang tersedia. Dengan adanya Jakarta Street Food Festival setiap orang bisa menikmati aneka makanan yang biasa dijual di pinggir jalan di satu tempat dengan harga yang terjangkau dan bersih. Saya pun bisa mencoba makanan yang belum pernah saya makan dengan suasana seru karena dengan teman-teman KPK yang gemar mencoba menu baru, berfoto dan membagikannya melalui tulisan. Bagi yang belum sempat datang ke Jakarta Street Food Festival atau JSFF 2015 yuk segera datang karena event ini akan berakhir sampai tanggal 22 November 2015.