Hal yang paling malas dilakukan ketika harus pergi ke cabang bank ialah mengantri lama dan menunggu customer service atau teller hingga berjam-jam untuk sebuah membuka rekening baru atau layanan lainnya. Karena jumlah staf yang melayani terbatas dan jumlah nasabah yang banyak maka antrian pun tidak dapat dihindari. Seiring berjalannya waktu beberapa bank besar pun menyarankan nasabah untuk melakukan transaksi melalui atm agar lebih praktis kecuali pemblokiran kartu atm atau pembukaan rekening baru. Selain menggunakan atm umumnya beberapa bank juga menyediakan layanan customer service melalui telp yang biasa di sebut call center.
Teknologi yang makin berkembang juga membuat layanan perbankan menjadi lebih praktis melalui internet dan mobile banking yang bisa diakses siapa saja. Jika dulu belum banyak orang termasuk saya belum berkeinginan menggunakan mobile banking, maka dengan semakin pentingnya waktu maka layanan mobile dan internet banking menjadi penting karena keterbatasan waktu untuk ke atm atau datang ke cabang langsung. Hampir semua transaksi perbankan bisa dilakukan melalui mobile banking mulai dari cek saldo, transfer ke berbagai bank, membeli pulsa, dan membayar berbagai tagihan mulai dari kartu kredit hingga listrik dan lainnya.
Dengan maraknya aplikasi mobile yang bermunculan di tahun 2015 ini, BII pun tidak ingin ketinggalan dengan meluncurkan BII aplikasi mobile pada tanggal 14 September 2015 di Midtown Jakarta Selatan. Sebelum meluncurkan aplikasi ini, BII melakukan riset terkait teknologi yang banyak digunakan nasabah, kebutuhan nasabah akan mobile banking, dan tren yang akan berkembang di masa mendatang. Menurut pak Hansal Savla dari Senior Director TNS Research telah terjadi perubahan perilaku pada masyarakat global termasuk Indonesia. Hal ini dibuktikan saat pilpres tahun lalu, banyak orang yang menggunakan social media untuk mendukung calon presiden pilihannya dan cara berinteraksi pun kini lebih banyak melalui social media atau aplikasi dibandingkan bertemu langsung di tempat umum.
Yang menariknya lagi dari 37 % pengguna Internet di Indonesia, lebih dari sembilan puluh persen orang mengakses melalui smartphone. Menurut data yang ada, terjadi peningkatan transaksi perbankan menggunakan mobile banking baik secara global sebanyak 28 % dan 11 % di Indonesia pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 yang hanya 4 % di Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia transaksi menggunakan smartphone merupakan salah satu cara berinteraksi dengan layanan perbankan dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan pc desktop atau laptop. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika meluncurkan layanan aplikasi smartphone ialah pengalaman, keamanan, kenyamanan, kebebasan, dan relevansi dengan kebutuhan pengguna.
Bagi BII sendiri menurut bapak Stephanus Willy Soekianto selaku Wealth Manager Segment Strategy dan Echannel BII meluncurkan aplikasi mobile berdasarkan beberapa hal yaitu tren gobal dalam industri keuangan antara lain jumlah pengguna smartphone yang diperkirakan mencapai 100 juta di tahun 2018, sekitar 30 % pemilik smartphone lebih memilih transaksi menggunakan aplikasi dibandingkan melalui website, dan sekitar 70 miliar aplikasi telah diunduh secara global di penyedia aplikasi pada tahun 2014. Di Indonesia sendiri konsumen menuju era digital karena jumlah pengguna internet dan smartphone yang terus bertambah.
Begitu pula dengan layanan keuangan yang mengalami perubahan dari datang langsung ke cabang, transaksi melalui atm, kini lebih digital karena menyesuaikan tren smartphone yang terus berkembang. Keuntungan yang didapat dari transaksi digital ialah lebih nyaman dan praktis bagi nasabah dan menghemat lebih banyak uang bagi perusahaan. Apa yang diinginkan dari nasabah melalui aplikasi digital perbankan ialah bisa diakses kapanpun dan dimanapun, nyaman dan aman, bisa terpadu data atau transaksi dari layanan perbankan yang ada mulai dari internet, call center, transaksi manual dan digital.
Untuk membuktikan keunggulan fitur pada aplikasi BII Maybank pak Gusnawan Tjan sekalu Head Of Business Planning and Performance Manager langsung mempraktekkan mentransfer uang ke rekening yang berbeda pada tamu yang hadir sebesar Rp 149000. Pada layar yang tersambung dengan smartphone milik pak Gusnawan jumlah dana yang ditransfer langsung masuk dan mendapat email pemberitahuan dari BII. Selain bisa melakukan transaksi transfer, cek saldo aplikasi ini juga bisa mengecek saldo KTA, deposito, menjadwalkan transfer rutin tanpa harus login, transaksi kartu kredit hingga sehari sebelumnya. Jika di fasilitas mobile banking bank lainnya hanya bisa melihat transaksi sepuluh hari terakhir, di aplikasi BII bisa melihat sampai tiga bulan sebelumnya.
Tidak hanya itu, aplikasi mobile banking BII menggunakan teknologi augmented reality dimana bisa mengetahui lokasi atm terdekat jika sedang di jalan dan mencari atm BII. Fitur lain yang memudahkan nasabah bisa melihat promo di restoran, pusat perbelanjaan atau hotel yang bekerja sama dengan BII. Agar menjamin keamanan nasabah saat transaksi menggunakan aplikasi BII, tersedia fitur SMS token yang dikirim langsung ke nomer ponsel nasabah dan bisa memilih gambar dan kalimat yang sesuai pilihan pribadi.
Melihat perkembangan bisnis digital yang semakin ramai di Indonesia terutama aplikasi mobile bagi Danny Oei Wirianto dari Kaskus Chairman bukan saja melihat kemudahan pada pengguna tapi tren lima sampai sepuluh tahun kedepan. Tantangan yang harus dihadapi pada bisnis aplikasi ialah menarik orang agar bisa didownload sebanyak mungkin, fokus pada satu hal, mudah digunakan, dan bisa menyesuaikan dengan kepribadian pengguna. Kedepannya diperkirakan perusahaan besar akan terjun ke bisnis aplikasi mobile menyesuaikan kebutuhan konsumen yang lebih banyak mengakses informasi melalui smartphone. Tren website perusahaan akan beralih ke aplikasi mobile yang lebih praktis
Kebutuhan nasabah akan informasi yang cepat, praktis, bisa memberikan informasi gaya hidup terbaru sudah terjawab dengan hadirnya aplikasi mobile BII. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis di Google Play Store, App Store dan Blackberry App World. Untuk mendaftarkan internet banking bisa datang ke cabang BII terdekat dengan gratis. Kesan perusahaan perbankan yang formal dan menjaga jarak dengan nasabah bisa berubah dengan diluncurkan aplikasi mobile BII. Pengalaman nasabah pun menjadi lebih mudah karena data transaksi yang dilakukan baik melalui call center atau customer service bisa terekam di aplikasi yang sudah diunduh.Hal ini sesuai dengan quote menarik yang disampaikan pak Stephanus Willy Soekianto pada calon konsumen atau konsumen sebuah produk yaitu “ Dont Fall In Love With The Product, Fall In Love With What The Product Does For You”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H