Di tengah hiruk-pikuk Kota Bandung, ada sosok yang mungkin sering kita temui tetapi jarang kita perhatikan. Namanya Asep, seorang penjual asongan yang telah mendedikasikan hampir satu dekade hidupnya untuk menjual buah-buahan segar di sekitar Ir. H. Juanda. Dengan langkah ringan dan senyum yang tak pernah pudar, ia menawarkan raspberry dan strawberry hasil panen petani dari Lembang kepada pejalan kaki yang melintas.
Tidak banyak diketahu bagaimana awal mula Asep menekuni pekerjaannya ini, pasalnya asep sendiripun enggan untuk menceritakan secara spesifik. Asep yang hanya lulusan Sekolah Dasar tidak memiliki banyak pilihan untuk dijadikan sebagai pekerjaan. Meski demikian Asep telah menjadikan jalanan sebagai tempatnya mencari rezeki dan juga tempatnya untuk menyambut hari. Bagaimana tidak? Setiap hari, ia berjalan menyusuri trotoar, membawa keranjang berisi buah-buahan segar yang ia dapatkan langsung dari petani.
Asep bukan sekadar menjual buah. Ia memahami kualitas produknya dengan baik dan dengan bangga menceritakan bahwa buah yang ia jual berasal dari dataran tinggi Lembang yang terkenal akan kesuburan tanahnya. Keuletannya dalam berdagang membuatnya dikenal di kalangan pelanggan setianya, terutama mereka yang sering melintasi kawasan tersebut.
Menjadi seorang penjual asongan bukanlah pekerjaan mudah. Panas terik dan hujan deras adalah bagian dari kesehariannya. Namun, Asep tidak pernah mengeluh. Baginya, selama ia bisa menjual dan mendapatkan rezeki halal, semua itu bukan masalah. Dengan tekad kuat dan semangat pantang menyerah, ia tetap berjualan dari pagi hingga petang, memastikan setiap buah yang dibawanya sampai ke tangan pelanggan dalam kondisi terbaik.
Tak jarang, Asep harus bersaing dengan pedagang lain yang juga menjajakan dagangan di sepanjang jalan. Meski begitu, ia tetap berpegang pada prinsip kejujuran dalam berdagang. Ia percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengatur dan yang terpenting adalah memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Salah satu hal yang membuat Asep menarik adalah kebiasaannya berdagang di area yang sama setiap harinya. Jika seseorang pernah membeli buah darinya sekali, besar kemungkinan mereka akan menemukannya lagi di tempat yang sama esok hari. Ini membuat banyak pelanggan merasa nyaman dan akrab dengannya.
Selain itu, ia selalu menyapa setiap orang dengan ramah. Meski sekadar basa-basi, ia percaya bahwa senyum dan keramahan adalah kunci untuk menarik perhatian pembeli. Bahkan, ada beberapa pelanggan yang secara khusus mencari Asep karena sudah mempercayai kualitas buah yang ia jual.
Asep mungkin bukan nama yang dikenal luas, namun kisah hidupnya mencerminkan semangat dan keteguhan hati seorang pejuang kehidupan. Di tengah dunia yang terus berubah, ia tetap bertahan dengan pekerjaannya, memastikan bahwa ia bisa terus menghidupi dirinya dan juga keluarganya dari hasil dagangannya. Setiap hari, ia bangun pagi untuk menata lapaknya, memilih buah-buahan terbaik, dan melayani pelanggan dengan senyum tulus, meski terkadang pendapatannya tak menentu.
Dedikasinya selama hampir satu dekade dalam menjual buah-buahan di sekitar Jalan Haji Juanda adalah bukti bahwa kerja keras dan ketekunan bisa membawa seseorang bertahan dalam berbagai kondisi. Hujan dan terik matahari bukanlah halangan baginya, karena ia sadar bahwa ini adalah jalan yang ia pilih demi masa depan yang lebih baik. Pelanggan tetap yang sering mampir tak hanya membeli dagangannya, tetapi juga menghargai usahanya yang tak kenal lelah dalam menyediakan buah segar setiap hari.
Asep adalah cerminan dari banyak pekerja informal di kota-kota besar yang sering luput dari perhatian, tetapi memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Ia bukan hanya pedagang, tetapi juga bagian dari komunitas yang membangun kota dengan kerja kerasnya. Kisahnya mengingatkan bahwa di balik hiruk-pikuk perkotaan, ada banyak individu seperti Asep yang berjuang tanpa sorotan, namun tetap memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan sekitarnya.