Lihat ke Halaman Asli

shalsa

pelajar sekolah

Menyongsong Indonesia Emas 2045

Diperbarui: 9 Januari 2025   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

     Indonesia dengan segala potensi dan tantangannya, berada di ambang perubahan besar menuju tahun 2045. Tahun tersebut bukan hanya menandai satu abad kemerdekaan, namun juga menjadi momentum penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas. Dalam artikel ini, saya akan membahas pentingnya stabilitas, keberlanjutan, dan pengembangan sumber daya manusia sebagai pilar utama untuk mencapai cita-cita tersebut.

Stabilitas sebagai Pondasi

    Stabilitas politik dan sosial merupakan prasyarat utama bagi kemajuan suatu negara. Dalam konteks Indonesia, stabilitas mencakup berbagai aspek:

Politik : Keberlanjutan pemerintahan yang demokratis dan transparan sangatlah penting. Ketika rakyat merasa terlibat dalam proses politik, mereka akan lebih mendukung kebijakan yang diambil.

Ekonomi : Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program-program yang mendukung UMKM dan investasi di sektor-sektor strategis perlu diperkuat.

Sosial : Mengurangi ketimpangan sosial melalui pendidikan yang merata dan akses terhadap layanan kesehatan akan memperkuat kohesi sosial.

     Dengan menjaga stabilitas dalam aspek ketiga ini, Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Keberlanjutan dalam Pembangunan

    Keberlanjutan merupakan konsep yang semakin relevan di era modern ini. Indonesia perlu mengadopsi pendekatan pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan dan sosial. 

Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

Energi Terbarukan : Investasi dalam energi terbarukan seperti solar, angin, dan bioenergi harus ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline