Pemalang - Gema takbir terdengar sayup sayup, maklum waktu menunjukkan pukul 03.00 wib dini hari sabtu (22/4/2023). Lelaki tua itu datang mengendarai kendaraan dinasnya berupa sepeda kayuh di agen penjualan es krim keliling di salah satu perumahan.
Penjaga malam di komplek perumahan itupun maklum, tidak hanya lebaran tahun ini, tahun tahun kemarin pun sama. Bahkan sudah lebih dari 10 lebaran seperti itu.
Satu persatu pedagang es keliling itu pun berdatangan.
Penjaga malam di komplek itu menghitung, hanya ada 7 orang. Menurun dibandingkan tahun tahun sebelumnya, bahkan pernah sebanyak 20 an pedagang keliling yang datang dini hari kala lebaran tiba.
Perjuangan kaum ploletar memang berat. Ketika yang lainnya mulai menyiapkan diri untuk sholat idul fitri, dengan ayam opor buatan istri dipadukan dengan ketupat atau lontong. Para bapak ini berjuang untuk siap siap mengais rejeki di hari nan suci ini.
Persiapan seperti ini, dimengerti oleh penjaga malam komplek perumahan tersebut, dimana salah satu warganya menjadi agen es krim yang di kelilingkan para pedagang tersebut.
Setelah persiapan menata stik stik es krim, para pedagang ada yang pulang dahulu untuk mempersiapkan diri mengikuti sholat idul fitri karena rumahnya dekat. Bagi yang rumahnya jauh ya langsung menuju masjid atau tempat digelarnya sholat idul fitri 2023 ini.
Harapan dan asa ditebar para pedagang keliling. Semoga laris, karena selama puasa tentunya mengalami penurunan penjualan.
Disyukuri saja, rejeki sudah ada yang ngatur tapi tetap harus diupayakan untuk meraihnya. Karena kita tidak tahu seberapa besar rejeki byabg akan kita terima. Yang penting usaha.
Bubaran sholat idul fitri, yang dituju pertama kali oleh para pedagang ini adalah makam-makam. Banyak yang akan ziarah kubur. Banyak yang akan nyekar. Sekeluarga, banyak sekali makam makam berubah ramainya, inilqh menjari salah satu ajang rejeki bagi para pedagang es krim.