Pemalang - Besok lusa Jum'at 4 September 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pemalang memulai pembukaan pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Pemalang oleh partai politik dan atau gabungan partai politik di Kabupaten Pemalang dalam pilkada 2020.
Hari ini, Rabu (2/9) perburuan rekomendasi masih dilakukan oleh pasangan calon. Secara resmi nanti siang rabu (2/9) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di gedung DPW PKB Jawa Tengah, pukul 13.30 wib akan diadakan seremonial Pakta Integritas dan penyerahan form KPU model B.1 KWK parpol pilkada 2020 se Jawa Tengah, oleh Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Rumor yang beredar, rekomendasi PKB jatuh pada pasangan calon bupati dan wakil bupati Iskandar Ali Syahbana dan Ahmad Agus Wardana.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera telah menyerahkan rekomendasi ke Iskandar Ali Syahbana dan Ahmad Agus Wardana.
Saat ini ini secara resmi sudah ada dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Pemalang yang mengantongi rekomendasi yaitu Paslon Agus Sukoco - Eko Priyono yang dipastikan mengantongi rekomendasi dari PDIP, Golkar dan nasdem.
Satu lagi, bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Pemalang yang masih dibicarakan masyarakat Pemalang, yaitu bakal pasangan calon Mukti Agung Wibowo dan Mansur. Pasangan ini dikabarkan diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Akan tetapi PPP harus berkoalisi agar mencapai syarat mengusung Paslon.
Sampai saat ini, rekomendasi partai Gerindra masih menjadi rebutan ketiga bakal Paslon Pemalang. Yang memegang kunci peran pilkada Pemalang 2020 adalah Gerindra.
Bila rekomendasi Gerindra jatuh ke bapaslon Agus Sukoco - Eko Priyono atau Iskandar Ali Syahbana dan Ahmad Agus Wardana maka otomatis akan ada dua bapaslon yang akan bersaing merebutkan tapuk kepemimpinan di Pemalang. Akan tetapi bila Gerindra menjatuhkan pilihannya ke Mukti Agung Wibowo - Mansur maka persaingan semakin ketat dengan tiga bapaslon.
Gerindra ke Agus Sukoco - Eko Priyono
Bila Gerindra bapaslon Agus - Eko maka akan ada pertarungan nasionalis dengan religius. PPP yang tidak punya pasangan koalisi dimungkinkan akan mendukung PKB - PKS dalam koalisi Iskandar - Agus.
Pertarungan dan perebutan hati pemilih sangat dinamis, dimana kaum nasionalis akan merangsek untuk mencari dukungan ke basis Islam yang ada.
Tentunya beberapa isu sentimen bakal dimainkan, seperti keberadaan koalisi PKB-PPP dan PKS. Keberadaan PKS inilah akan dibenturan ke pemilih tradisional terutama para warga Nadhliyin tradisional.