Tidak mengherankan lagi apabila anak-anak didaerah sangat tertinggal mengalami kesulitan dalam Pendidikan mereka, jika dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka yang berada didaerah perkotaan. Mereka kesulitan mendapatkan Pendidikan yang mereka inginkan, dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi yang mempengaruhi. Di antaranya yang berpengaruh ekonomi keluarga dan kondisi sekolah yang ada didaerah tersebut.
Hal pokok yang menjadi dasar betapa sulitnya anak-anak daerah sangat tertinggal mendapatkan Pendidikan wajib belajar 12 tahun dikarenakan kondisi lingkungan yang kurang mendukung, dan kurangnya instansi Pendidikan didaerah sangat tertinggal. Di mana didaerah sangat tertinggal hanya tersedia sekolah dasar saja. Sedangkan untuk jenjang sekolah menengah pertama(SMP) dan sekolah menengah atas(SMA) / Sekolah menengah kejuruan(SMK) tidak tersedia.
Dengan hal tersebut jadi anak-anak didaerah sangat tertinggal setelah lulus sekolah dasar mereka harus pergi ke kota, kecamatan atau kabupaten untuk melanjutkan sekolah dijenjang berikutnya.
Untuk menempuh Pendidikan yang jauh dari tempat tinggal tentunya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dimana kebanyakan mata pencaharian masyarakat didesa adalah sebagai pekerja PT Mayangkara Tanaman Industri, hal tersebut tentunya akan mempengaruhi anak-anak dari daerah sangat tertinggal. Tidak menutup kemungkinan banyak anak yang putus sekolah bahkan tidak melanjutkan karena faktor tersebut.